PENGHARAPAN YANG KOKOH | Pdt. Thomas Tanudharma

Kali ini kita akan menyoroti tentang “Pengharapan” Mengapa? Karena  masalah terbesar manusia adalah ketika manusia sedang putus asa atau tidak memiliki pengharapan. Bahkan merasa seolah-olah Tuhan tidak sanggup menolong. Tanpa pengharapan, kita akan sulit  menerima  jawaban doa.

 

1 Timotius 4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

Tidak cukup hanya punya pengharapan tetapi diperlukan perjuangan. Pengharapan kita ditujukan kepada Allah yang hidup.  Taruhlah pengharapan kita dengan benar bukan pada manusia dan harta. Kata “percaya” bahasa aslinya adalah πιστος pistos, artinya beriman, dapat dipercaya dan setia.

 

Ibrani 10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. 

Ibrani 10:23 (BISHendaklah kita berpegang teguh pada harapan yang kita akui, sebab Allah bisa dipercayai dan Ia akan menepati janji-Nya.

Seseorang akan menghidupi sesuatu yang dia pegang. Pengharapan yang kita akui, harus kita deklarasikan dalam hidup kita. Hiduplah bukan karena keadaan/kondisi tetapi tetap berpegang teguh pada pengharapan yang kita percayai dan akui.

 

Setiap persoalan pasti ada jalan keluar. Kita akan belajar dari cerita Firman Tuhan yaitu tentang seorang wanita yang sakit pendarahan. Bagaimana wanita ini dapat memperoleh mujizat dalam hidupnya?

Tidak Putus Asa Meskipun Mengalami Kegagalan yang Berulang-ulang

Markus 5:25-26 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.

Pengharapan wanita ini berlangsung selama 12 tahun. Wanita ini berjuang untuk kesembuhannya namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Persoalan terbesar manusia ketika tidak ada pengharapan. Satu hal yang patut dicontoh dari wanita ini adalah dia tetap berpengharapan meskipun kenyataan yang dialaminya masih belum menunjukkan perubahan yang baik, bahkan memburuk. Apakah kondisi Saudara saat ini makin memburuk? Tetaplah miliki pengharapan, jangan bergantung kepada keadaan sekeliling kita.

 

Mendengar Berita tentang Yesus Menimbulkan Iman dan Pengharapan

Markus 5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Wanita ini banyak mendengar berita tentang Yesus. Hatinya dipenuhi kerinduan untuk bertemu dengan Yesus. Berita apa yang Saudara dengar hari-hari ini? Mari kita lebih banyak mendengarkan firman Tuhan. Renungkanlah Firman Tuhan. Firman Tuhan akan menimbulkan iman sehingga kita makin memiliki pengharapan kepada Tuhan. Yesus Kristus Sumber Pengharapan kita.

 

Iman harus Disertai Langkah Iman

Markus 5:28-29 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

Jika kita memasukkan firman Tuhan yang hidup itu ke dalam hati. Maka Firman Tuhan yang masuk ke dalam hati akan mendorong kita melakukan langkah iman. Kunci mujizat adalah miliki iman dan lakukanlah iman itu.

 

Ada Kuasa Ilahi Mengalir Ketika Kita Datang dengan Ketulusan

Markus 5:32-33  Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.

Jika ada dosa, akuilah dengan tulus hati. Wanita ini mendekat dan menjamah jubah Yesus dengan penuh pengharapan dan ketulusan hati. Iman yang dilakukan dengan ketulusan hati akan menarik kuasa Tuhan.

 

Menyadari Pentingnya Kesehatan Jasmani dan Rohani

Markus 5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu.

Kata asli “menyelamatkan’ yaitu “σωζω = sozo artinya diselamatkan, disembuhkan, dibebaskan. Jadi bukan hanya sembuh secara fisik tapi juga sembuh dalam jiwa dan roh. Tuhan memberikan kita kesembuhan yang sempurna.

 

Yesus memuji wanita ini karena imannya. Milikilah pengharapan yang teguh, tulus, dan melangkahlah dengan iman. Sebab kita tahu kepada “Siapa” kita menaruh pengharapan, yaitu kepada Yesus Kristus, Allah Yang Hidup. Amin (RJ)