Bacaan Setahun:
Hak. 4-5
Kis. 18
PENGUASAAN DIRI, KUNCI UNTUK MENANG
“Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul” 1 Korintus 9:25-26
Ayat yang kita baca ini adalah nasihat Paulus kepada jemaat di Korintus supaya setiap orang dapat mengambil bagian dalam pertandingan iman serta menguasai diri dalam segala hal. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi dan ini berbicara tentang upah yang akan kita terima sebagai anak-anak Tuhan yang telah memperoleh keselamatan di dalam Kristus Yesus.
Yang menjadi perhatian saya adalah frasa “menguasai diri”. Paulus kerap memakai metafora pertandingan lari untuk menegaskan pentingnya seorang Kristen setia di dalam kehidupannya, sampai mencapai garis akhir. Di dalam 2 Timotius 4:7, ia berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”_ Juga di dalam 1 Korintus 9:24, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!”
Ingatlah pertandingan Triatlon yang diikuti oleh ayah dan anak, Dick dan Rick Hoyt. Rick adalah seorang anak muda yang hidup dengan Cerebral Palsy yang melumpuhkan tubuhnya. Namun karena kasih sayangnya, sang ayah selalu membawa anaknya itu mengikuti lomba Triatlon. Mereka tentu tidak akan memenangi perlombaan mana pun karena kendala fisik yang harus mereka hadapi. Namun mereka selalu menang dari suara-suara pesimis yang berkata, “Ah, mereka pasti tidak akan sampai ke garis akhir” Namun apa yang terjadi? Mereka berdua masuk _finish_ bersama- sama.
Relasi Dick dan Rick adalah relasi perjanjian cinta-kasih, yang mencerminkan perjanjian kasih Allah dengan manusia. Mengapa Paulus memberikan metafora sebuah perlombaan atau pertandingan sebab dalam pertandingan itu hanya ada satu pemenang. Bacalah semua kisah para pemenang di dunia ini dalam setiap pertandingan yang mereka jalani tentunya mereka tidak sedemikian mudahnya memperolehnya. Mereka pasti mendisiplinkan diri dalam latihan dan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik supaya siap memenangkan pertandingan.
Dalam dunia rohani pun kita ditantang untuk bisa mendisiplinkan diri dalam perkara-perkara rohani. Dalam Berdoa, bersekutu, merenungkan firman Tuhan, melakukan perbuatan baik dan dalam membagikan kasih Kristus kepada orang-orang di sekitar kita. Jika kita melakukan dengan sungguh-sungguh maka kita pasti akan memenangkan pertandingan dan memperoleh mahkota yang abadi. Amin (DH)
Question:
1. Bagaimana cara Anda memenangkan pertandingan Anda?
2. Bagaimana Anda menangkis kalimat pesimis atau pun cemooh dari sekitar Anda saat sedang dalam pertandingan kehidupan Anda?
Values:
Mendisiplinkan diri dalam latihan dan bekerja keras adalah kunci untuk memenangkan semua pertandingan Anda.
Kingdom Quote:
Menangkan pertandingan bersama Allah dan kedisiplinan diri.