PEPERANGAN DI DALAM PIKIRAN

Bacaan Setahun:
Mzm. 75
Yer. 25-26
Ibr. 6

“Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji” 2 Timotius 3:8

Menurut Paulus, Yanes dan Yambres disebutkan sebagai penentang Musa. Kalau Anda Mmembuka Perjanjian Lama, maka nama ini tidak Anda temukan. Tetapi menurut tradisi Yahudi, mereka berdua adalah ahli sihir yang mempengaruhi Firaun supaya jangan membiarkan umat Israel keluar dari Mesir. Merekalah yang mencoba menandingi Musa dengan ular-ularnya yang loyo, yang akhirnya dimangsa oleh ular dari tongkat Musa (Keluaran 7:11, 12, 22).
Paulus mencoba menjelaskan kepada Timotius mengenai keadaan orang-orang Kristen sendiri yang akhirnya memiliki pikiran yang bobrok dan yang imannya tidak tahan uji. Mereka diibaratkan seperti Yanes dan Yambres. Pada konteks ini mereka yang berpikiran bobrok adalah mereka yang mengotori ajaran Injil yang murni. Mereka mencoba menafsirkan firman Tuhan dengan konsep mereka sendiri dan untuk keuntungan mereka sendiri juga.
Tetapi saya berkeyakinan bahwa pikiran yang bobrok mempunyai pengertian pikiran yang belum diperbaharui di dalam Kristus. Alkitab berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2). Ini tuntutan Tuhan: pikiran yang berubah.
Banyak orang Kristen mengalami kekalahan dalam ajang peperangan di dalam pikirannya ini. Mereka kelihatannya kudus dari luar. Kerajinannya ke gereja tidaklah disangsikan lagi, apalagi kalau memakai jas hitam dengan dasi keren, lengkaplah penampilannya sebagai orang suci. Tetapi bagaimana dengan pikirannya? Sayang, orang Kristen banyak yang senang menggunakan kosmetik luar, tetapi pikirannya masih kotor, jorok, dan penuh hawa nafsu. Memandang wanita muda seperti mau menelannya saja!
Saudara, kalau saja kita tahu bahwa Allah tidak pernah lalai memeriksa pikiran dan hati kita, maka pastilah kita akan lebih hati-hati menjaga pikiran dan hati ini. Jadi, kita belajar untuk mengisi pikiran ini dengan firman Tuhan. Jangan biarkan hal-hal yang kotor merasuk dalam pikiran kita, sekecil apapun! Semakin lama kita akan diperhadapkan pada peperangan yang dahsyat di dalam pikiran kita. Dan orang Kristen yang tidak pernah merenungkan firman Tuhan setiap hari, jangan harap untuk menang dalam peperangan di dalam pikiran itu. (DH)

Questions :
1. Apakah Anda mengalami peperangan dalam pikiran Anda, seperti apakah itu, dan bagaimana Anda mengalahkannya?
2. Bisakah pikiran kita ditundukkan dalam pikiran Tuhan? Bagaimana caranya?

Values :
Orang Kristen yang tidak pernah merenungkan firman Tuhan setiap hari, jangan harap menang dalam peperangan di dalam pikirannya.

Peperangan yang menimbulkan banyak korban adalah peperangan di dalam pikiran.