Bacaan Setahun:
Ul. 10-11
Mzm. 110
Flp. 2
PERKATAAN ORANG LAIN
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Lukas 1:37
“Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Matius 19:26
Suatu hari, dalam seminar doktoral tingkat atas tentang matematika, seorang profesor menulis soal tersulit, yang belum bisa dipecahkan, di papan tulis. Para ahli matematika sudah berusaha menjawab soal itu selama bertahun-tahun. Sang profesor menekankan kepada peserta seminar bahwa tidak ada jawaban yang mudah. Ia mengatakan kepada mereka, “Soal ini tidak bisa dipecahkan, tetapi saya ingin kalian melewatkan waktu satu jam penuh untuk berusaha memecahkannya.”
Sekitar 5 menit setelahnya, seorang mahasiswa masuk ke dalam ruang seminar itu. Setelah duduk ia melihat soal yang ada di papan tulis, dan mulai mengerjakannya. Ia bahkan bisa memecahkannya, karena ia tidak pernah mendengar seseorang yang mengatakan bahwa soal itu tidak bisa dipecahkan.
Berapa banyak dari kita yang tidak bisa memecahkan sebuah masalah hanya karena kita pernah mendengar bahwa tidak ada solusi terhadap masalah tersebut? Ya, alih-alih mencoba terlebih dahulu, kita umumnya langsung menyerah ketika mendengar bahwa hal itu sulit untuk dipecahkan. Penting bagi kita untuk menyaring setiap informasi, masukan, dan pendapat orang lain, jangan sampai kita menelan perkataan itu mentah-mentah tanpa mengkaji ulang atau mencari kebenarannya. Sebab, jika kita percaya begitu saja, kita sendirilah yang akan dirugikan.
Manusia memang cenderung mudah terpengaruh oleh pikiran dan perkataan orang lain, apalagi bila mereka lebih senior dari kita, atau orang yang kita anggap lebih ahli, lebih bijak, lebih tua, lebih tinggi pangkatnya. Kerap kali bila guru, orang tua, atasan kita berkata bahwa sesuatu itu benar, maka kita menerimanya 100%, tanpa berusaha menyelidikinya dulu. Padahal belum tentu informasi itu benar.
Ketahuilah, meminta nasihat atau pentunjuk dari orang lain adalah hal yang baik. Namun, bukan berarti kita harus mengiyakan setiap omongannya. Milikilah hubungan pribadi dengan Tuhan, sehingga kita secara pribadi memiliki hikmat untuk tahu apa yang harus dilakukan seturut kehendak-Nya. Saat Tuhan bersama kita, di saat semua orang mengatakan bahwa usaha kita akan gagal, percobaan kita tidak akan berhasil, semuanya akan sia-sia saja, itu hanya penyia-nyiaan waktu dan tenaga, tetaplah maju! Percayalah bahwa bersama dengan Tuhan kita mampu melakukan perkara besar, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Amin. (JB)
Questions:
1. Apakah Anda orang yang mudah percaya dengan perkataan orang lain? Bagaimana Anda menyikapi dampak negatifnya?
2. Menurut Anda apakah fungsi pendapat dari orang lain?
Values:
Warga Kerajaan adalah orang yang melandaskan keputusannya pada dasar Firman Tuhan, dan tidak terpengaruh hanya oleh perkataan orang lain yang tidak mengerti Firman Tuhan.
Adanya kehendak bebas membuat setiap orang bertanggung jawab pada dirinya sendiri, berdasar hasil keputusan yang telah ia ambil.