Bacaan Setahun:
Ayb. 36-37
Mzm. 29
Rm. 5
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan BUAH.” Yeremia 17:7-8
Berdaun hijau adalah tanda kehidupan bagi tanaman. Namun dibalik semua itu pernahkah kita berpikir, siapa dan bagaimana sumber dari kehidupan tanaman itu? Sampai hari ini tak satupun hasil riset manusia yang bisa membuat biji yang adalah bakal kehidupan tanaman. Semua kehidupan tanaman yang sekarang adalah turunan dari tanaman yang telah ada ribuan tanaman yang lalu.
Hal yang lain adalah kehidupan tanaman ditopang oleh tanah, air dan sinar Matahari. Hari ini orang bisa mengganti media tanah dengan hanya air yang dicampur dengan bahan kimia organik, pengganti zarah yang ada di dalam tanah. Namanya bercocok tanam dengan cara hidroponik. Namun sekali lagi manusia tak pernah bisa membuat kehidupan yang ada di dalam biji. Sama halnya dengan kehidupan tanaman (flora) yang tak ada satupun manusia dapat menciptakan, demikian juga kehidupan binatang (fauna) dan termasuk juga kehidupan manusia itu sendiri.
Ayat bacaan kita merupakan penggambaran kehidupan rohani seseorang, yang diibaratkan tanaman yang tumbuh di tepi aliran sungai. Seseorang yang hidupnya mengandalkan Tuhan akan hidup secara rohani apapun situasinya atau apapun musimnya. Seperti pohon yang tumbuh di tepi aliran sungai yang tak kuatir dalam tahun kering atau musim kering, daunnya akan tetap hijau dan tak berhenti menghasikan buah. Pertanyaannya bagaimana sesungguhnya praktek hidup yang mengandalkan Tuhan itu?
Mari kita pelajari dulu arti kehidupan. Harus disadari manusia sebenarnya hidup dalam dua kualitas, hidup secara jasmani dan hidup secara spiritual (rohani). Jadi manusia sebenarnya adalah makhluk jasmani sekaligus makhluk rohani. Manusia jasmani dapat tetap hidup asal kebutuhan jasmani manusia terpenuhi seperti makanan dan udara untuk bernapas. Manusia jasmani dapat hidup dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri. Namun manusia rohani tak mungkin bisa hidup tanpa mengandalkan Tuhan, manusia dapat tetap hidup namun sebenarnya secara rohani dia mati. Tanda kematian rohani adalah ketika Anda mengandalkan diri sendiri sedemikian rupa tanpa percaya adanya Tuhan apalagi mengandalkan Tuhan. Ketika seorang mengandalkan diri sendiri, ia bagai ‘pohon hiasan plastik’, kelihatan indah dan hijau namun tak mungkin berbuah karena tak ada kehidupan rohani di dalamnya.
Sadari dan renungkan harkat hidup Anda, apakah Anda sekedar ‘pohon hiasan plastik’ yang selalu berdaun hijau, yaitu ibarat kehidupan yang mengandalkan kekuatan manusia atau pohon yang ditanam di tepi sungai yang dialiri air kehidupan Ilahi di dalamnya, yaitu kehidupan yang selalu mengandalkan Tuhan. Hanya Anda yang tahu. (DD)
Questions :
1. Ibarat apakah orang yg mengandalkan diri sendiri atau kekuatan manusia?
2. Dan ibarat apakah orang yang mengandalkan Tuhan?
Values :
Setiap warga Kerajaan dipastikan hidupnya bagai pohon yang ditanam di tepi sungai karena hidupnya sepenuhnya ditopang oleh kuasa Sang Raja.
Sehebat-hebatnya dan sepintar-pintarnya manusia ia tak bisa menciptakan kehidupan flora maupun fauna.