POKOKNYA MENANG

POKOKNYA MENANG 

Bacaan Setahun: 
Yeh. 38-39, Wahyu 17 

“Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” (Yeremia 17:9-10)

Dalam pertandingan atau kompetisi kemenangan adalah yang paling penting? Benarkah pernyataan ini? Akibat hanya mementingkan kemenangan maka ada banyak cara yang ditempuh baik cara yang ilegal, setengah ilegal ataupun legal.

Di dalam setiap pertandingan olahraga SEA Games (Pertandingan antar negara Asia Tenggara). Dapat dipastikan team tuan rumah selalu menang, mengapa? Ada banyak penyebab kemenangannya, tetapi sumber kemenangan utama adalah adanya beberapa cabang olahraga baru yang boleh dipertandingkan yang biasanya adalah cabang olahraga yang menjadi favorit dari tuan rumah, dengan demikian kumulatif perolehan medali menjadi besar sehingga tuan rumah menjadi juara

Hari- hari ini kita diramaikan dengan keputusan MK yang mengubah syarat batasan umur untuk calon Presiden dan wakil Presiden. Ini adalah cara yang legal namun tidak elegan atau tidak terhormat, karena berusaha memenangkan kompetisi dengan merubah secara hukum persyaratan. Bagi yang bernurani bersih, akan merasa ini adalah ‘permainan kasar’. Sebuah strategi yang sebenarnya bisa dikategorikan ‘menghalalkan segala cara’ dengan merubah aturan main.

Dalam hal perang antar negara pun ada peraturan kalau tentara tak boleh menyerang rakyat sipil yang tak bersalah. Akibat peraturan ini, supaya tidak diserang, rakyat sipil yang dipakai sebagai tameng. Gudang senjata di taruh di sekeliling perumahan rakyat, rumah ibadah bahkan dekat Rumah Sakit, dengan tujuan jika pihak musuh mem-bom persediaan senjata maka perumahan rakyat, rumah ibadah atau Rumah Sakit akan ikut terbakar. Dan penyerangan ini akan bisa dikategorikan kejahatan perang yang besok setelah perang berakhir pelaku bisa diadili dalam pengadilan international. Apakah kemudian aturan perang ini dipatuhi? Jika perang telah mencapai puncaknya tak ada lagi aturan yang akan dipatuhi, membunuh atau dibunuh sekalipun akan dilakukan walau mengkorbankan rakyat sipil yang tak berdosa.

Di dalam kompetisi pemilihan kepala pemerintahan yang dikatakan atas nama demokrasi selalu dikenal kata ‘strategi pemenangan’ yang bisa diartikan ‘lalukan segala cara untuk menang’. Yaitu cara apapun misalnya ‘lakukan framing ia adalah antek Asing, pembela garis keras, plongaplongo, sebarkan berita bohong untuk pembunuhan karakter, lakukan serangan fajar dan bentuk buzzer tandingan dan lain-lain’. Bukankah ini adalah strategi hitam, pokoknya menang? Bagaimana kompetisi dalam bidang bisnis? Ataupun bidang rohani ? Bolehkah strategi ‘pokok menang’ dipraktikkan?

Mari kita belajar melihat kepada hati nurani kita , kompetisi atau permainan sebenarnya adalah cara menguji ketulusan hati kita, Saya masih ingat saat bermain ‘permainan masa kecil’ dengan teman- teman, banyak strategi licik yang tidak fair yang dilakukan untuk selalu menang. Ternyata setelah dewasa pun kompetisi tak pernah menghasilkan ketulusan. Di dalam bidang olahraga dikenal cara-cara memakai ‘doping’, mencuri umur, ataupun naturalisasi semua bertujuan pokoknya menang. Sesungguhnya kompetisi apapun bentuknya adalah ujian yang bisa menunjukkan jati diri kita yaitu seberapa besar liciknya hati kita. (DD)

Questions:
1. Setujukah anda dengan prinsip pokoknya menang?
2. Mengapa kompetisi adalah ujian untuk melihat kualitas hati kita?

Values:
Sang Raja punya strategi kemenangan cara Sorga yaitu menjadikan dirinya korban

Kingdom’s Quotes:
Kemenangan sejati adalah senang melihat orang lain menang.