POSITIVE WORDS | Pdm. Antonius Aribowo

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
(AMSAL 18:21)

Apapun keadaan kita saat ini, Firman Tuhan mengatakan tetaplah mengucap syukur dalam segala hal. Kita bisa mengucap syukur jika perkataan kita selalu positif, membangun dan penuh kasih, sebab perkataan kita adalah doa dan perkataan kita adalah ungkapan iman kita. Mengapa perkataan kita harus selalu positif:

PERKATAAN KITA MEMILIKI KUASA.

Akan selalu ada dampak dan akibat atas apa yang pernah kita ucapkan. Akan ada dampak dan akibat dari setiap tulisan yang kita posting di media sosial. Tentunya setiap ucapan an tulisan tersebut akan berdampak bagi kita yang mengucapkan dan dampak bagi orang lain yang mendengarkannnya. Kita seringkali mendengar ungkapan bahwa: “Mulutmu adalah Harimaumu”, tetapi jika kita tahu kebenaran bahwa perkataan kita memiliki kuasa maka kita harus berhati-hati dalam berkata-kata dan jadikan bahwa: “Mulutmu adalah berkatmu”.

(4) Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. (5) Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
(YAKOBUS 3:4-5)

Yakobus mengibaratkan bahwa lidah kita seperti kemudi kapal, sekalipun kecil mampu mengendalikan kapal yang besar, demikian juga lidah yang kecil mampu menggerakkan seluruh kehidupan kita. Seorang buta bernama Bartimeus dengan teriakannya mampu menghentikan langkah Yesus sehingga ia mengalami mujizat dalam hidupnya. Perkataan Daud yang positif dan optimis (1 Samuel 17:31-37) membuat Saul tertarik kepadanya sehingga membawa Daud kepada pertempuran melawan Goliat dan kemenangan ada dipihaknya.

PERKATAAN KITA ADALAH BENIH

(7) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (GALATIA 6:7)

Perkataan kita adalah benih, benih apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Jika kita menabur perkataan yang positif maka kita juga akan menuai hal-hal positif dalam hidup kita. Kita pasti menginginkan anak-anak atau orang di sekeliling kita hidup penuh kasih dan semangat oleh sebab itu perkataan kitapun harus penuh kasih dan selalu memotivasi untuk tidak menyerah.

Dari kedua belas orang pengintai yang mengintai tanah yang Tuhan janjikan (Bilangan 13) hanya Yosua dan Kaleb yang berhasil masuk ke tanah Kanaan. Kedua belas orang pemimpin itu melihat hal yang sama dan mereka semua dibuat takjub melihatnya. Respon mereka yang menentukan hasil akhirnya. Perbedaan antara Yosua dan Kalem dengan kesepuluh pengintai lainnya adalah pada apa yang mereka ucapkan. Kesepuluh pengintai memperkatakan kabar busuk yang melemahkan semangat bangsa Israel sehingga bangsa itu kehilangan pengharapannya (Bilangan 14). Bangsa Israel menjadi lebih fokus terhadap masalah yang mereka hadapi, hanya Yosua dan Kaleb yang memiliki perkataan yang positif bahkan kebanyakan orang Israel berkata negatif dan mereka semua menuai apa yang mereka katakan.

PERKATAAN KITA HARUS DIPERTANGGUNG JAWABKAN DI HADAPAN TUHAN

(36) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.(37) Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”
(MATIUS 12:36-37)

Perkataan yang positif adalah pintu mujizat. Teruslah hidup melekat kepada Tuhan sebab Dialah sumber kekuatan kita. Jangan takut dan kuatir tentang apapun juga, sebab Tuhan kita setia dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat. Apapun yang kita ucapkan akan dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya.

(18) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 TESALONIKA 5:18)

Tuhan menciptakan kita tidak dengan tujuan untuk hidup kita nyaman, mudah dan enak, tetapi untuk menggenapi setiap rencana-Nya, supaya melalui hidup kita nama Tuhan dipermuliakan. Permasalahan kadang Tuhan ijinkan ada dalam hidup kita bukan dengan maksud supaya kita jatuh dan lemah tetapi supaya kita menjadi pemenang bahkan lebih dari pada pemenang sebab tidak ada kesaksian tanpa ujian. Memang tidak mudah untuk senantiasa mengucap syukur dan berkata-kata positif saat kita sedang berada di padang gurun yang penuh tekanan ataupun saat kita sedang berada di lembah yang curam penuh kesulitan, namun demikian kita harus senantiasa berusaha untuk mengucap syukur. Ucapan syukur yang kita naikkan adalah bukti bahwa kita mengasihi Tuhan dan percaya penuh kepada Firman-Nya.  Ingatlah tiga hal tersebut maka kita akan senantiasa berkata-kata yang positif. Amin. (RCH).