PRACTICING HUMILITY (MEMPRAKTIKKAN KERENDAHAN HATI)

PRACTICING HUMILITY (MEMPRAKTIKKAN KERENDAHAN HATI) 

Bacaan Setahun:

Mat. 26:1-25
Bil. 35-36
Ayub 3

“Kepada para pemuda, hendaklah kalian menaati para pemimpinmu. Hormatilah kemauan satu sama lain. Bersikaplah rendah hati kepada semua orang dan jangan menganggap dirimu lebih penting daripada saudara-saudari seimanmu, karena ‘Allah menentang orang sombong, tetapi menunjukkan kebaikan-Nya kepada orang yang rendah hati.” (1 Petrus 5:5 – TSI)

Tema renungan bulan April 2025 adalah Practicing Humility, yang memiliki arti Mempraktikkan Kerendahan Hati. Hal kerendahan hati bukan sekadar sikap, melainkan merupakan gaya hidup yang harus kita jalani setiap hari. Dunia sering mengajarkan kita untuk menonjolkan diri dan mementingkan diri sendiri, namun firman Tuhan memanggil kita untuk belajar merendahkan diri, menundukkan diri, menghormati sesama, serta hidup dalam kasih dan berbelas kasihan kepada orang lain. Mari kita belajar tiga hal tentang Practicing Humility.

Yang pertama, Belajarlah Menundukkan Diri. Kerendahan hati dimulai dari hati yang mau belajar. Menundukkan diri bukan berarti lemah, melainkan menunjukkan bahwa kita bersedia dipimpin dan diajar oleh Tuhan serta orang lain (Ibrani 13:17). Saat kita taat, Tuhan meninggikan kita pada waktu-Nya (1 Petrus 5:6). Penundukkan diri merupakan hasil pembentukan karakter yang terus berproses setiap hari.

Yang kedua, Bersikaplah Rendah Hati. Rendah hati berarti tidak menganggap diri lebih tinggi dan lebih penting daripada orang lain. Rendah hati juga mau mengutamakan orang lain di atas diri kita. Rendah hati juga siap untuk tidak dipuji dan tidak diperhatikan orang lain. Yesus sendiri, meskipun Tuhan, merendahkan diri-Nya untuk melayani (Filipi 2:7). Kita dipanggil untuk memiliki sikap yang sama, bukan mencari pujian, melainkan melayani dengan tulus dan tanpa pamrih. Kerendahan hati membuka banyak pintu berkat dan pertolongan dalam kehidupan kita. Sudahkah kita bersikap rendah hati dalam segala situasi dan kondisi kehidupan kita?

Yang ketiga, Perlakukan Orang Lain dengan yang Terbaik. Kerendahan hati nyata dalam cara kita memperlakukan orang lain. Kerendahan hati menunjukkan siapa yang bertahta dalam kehidupan kita. Paulus mengajarkan agar kita tidak hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan juga kepentingan sesama (Filipi 2:4). Saat kita menghormati orang lain, kita sedang mencerminkan karakter Kristus. Salah satu pelayanan kita adalah melayani dan memperlakukan orang lain dengan yang terbaik. Kita harus ingat bahwa Yesus sudah rela menyerahkan nyawaNya untuk kita, inilah bentuk kasih sejati.

Teruslah berbuat kebenaran dan kebaikan dalam kerendahan hati sebagai gaya hidup sehari-hari. Tuhan menentang orang yang sombong, namun melimpahkan kasih karunia-Nya kepada mereka yang rendah hati. Mari kita mempraktikkan kerendahan hati setiap hari, sehingga setiap orang yang berjumpa dengan kita mengalami perjumpaan dengan Yesus. Maukah Anda mempraktikkan kerendahan hati kepada semua orang? (DW)

Questions:

1. Apa yang menghalangi seseorang untuk merendahkan diri?
2. Bagaimana cara untuk memraktikkan kerendahan hati dalam kehidupan kita?

Values:

Seorang Warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau memraktikkan kerendahan hati dalam kehidupannya.

Kingdom’s Quotes:

Kerendahan hati menunjukkan siapa yang bertahta dalam kehidupan kita.