PROSES KEBANGKITAN YESUS

PROSES KEBANGKITAN YESUS 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 63 
Ul. 16-17 
Gal. 1 

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati” (Filipi 3:10, 11).

Proses kebangkitan Yesus itu seperti ini: dilahirkan dari seorang perawan, dibaptiskan di sungai Yordan, disesah tentara Romawi, disalibkan di Golgota, lalu dibangkitkan pada hari ketiga. Dan yang dikehendaki Paulus adalah bersekutu dalam penderitaan dan kematian-Nya.
Saya teringat dengan janji sepasang insan di depan pendeta yang hendak meneguhkan mereka dalam pernikahan kudus. Salah satu cuplikan kalimatnya adalah, “….. dalam suka dan duka….” Artinya mereka akan bersama-sama menikmati suka maupun duka. Kalau kita mengaku bersekutu dengan Kristus, kita juga harus bersatu dalam penderitaan dan kematian-Nya juga supaya kita dibangkitkan bersama Kristus.
Bersekutu dalam penderitaan dan kematian Kristus bukanlah hal yang menyenangkan. Jangan membayangkan sesuatu yang indah di sini. Tidak ada yang indah di dalam penderitaan, kecuali bila kita sadar bahwa penderitaan ini akan menuntun kita pada kemuliaan Kristus. Inilah yang dimaksudkan Petrus, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (1 Pet. 1:6, 7).
Yesaya juga menyebutkan tentang penderitaan yang justru menuntunnya pada keselamatan (Yes. 38:17). Tetapi kalau kita menderita karena kita berbuat jahat, ya itu bukan penderitaan yang dapat menuntun kita pada kemuliaan Kristus.
Jadi kalau kita belum pernah menderita karena Kristus, setidak-tidaknya diolok oleh teman karena iman kita itu, maka kita belum bersekutu di dalam penderitaan Kristus. Yesus sendiri berkata bawa mereka yang menjadi milik-Nya akan dibenci oleh dunia ini (Yoh. 15:19). kita pasti akan dimusuhi dunia ini, di manapun kita berada.
Mintalah agar Tuhan melayakkan kita untuk bersekutu di dalam penderitaan dan kematian-Nya supaya kita boleh mendapatkan bagian di dalam kebangkitan-Nya. Ambillah sikap sebagai orang benar yang akan selalu hidup menurut firman-Nya. Kalau itu kita lakukan, tak lama lagi akan datang penderitaan.(DH)

Questions:
1. Mengapa orang Kristen yang mau menjadi pelaku firman harus mengalami aniaya?
2. Bagaimana sikap hidup kita supaya kita mengalami kebangkitan bersama Kristus?

Values:
Jangan meminta kemuliaan sebelum kita mau menerima penderitaan-Nya.

Kekristenan tanpa dibenci oleh dunia bukanlah orang Kristen sejati.