Bacaan Setahun:
Kel. 23-24
Mat. 7
Mzm. 5
PSIKOSOMATIS
“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja” 3 Yohanes1:2
Psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Secara etimologi, psikosomatis terdiri dari dua kata, yaitu jiwa (psyche) dan tubuh (soma). Jadi, secara harfiah psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan jiwa yang banyak dipegaruhi oleh pikiran dan perasaan kita sehingga tubuh kita menjadi sakit. Jika dilihat dari sisi psikologi, psikosomatis menyebabkan pengidapnya merasa sakit dan mengalami gangguan fungsi tubuh, namun saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain, tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh. Mungkin kita bertanya-tanya bagaimana bisa kondisi jiwa memengaruhi kondisi fisik seseorang?
Terdapat hubungan yang erat antara jiwa seseorang yang dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan dengan kesehatan fisik. Alkitab mencatat keterkaitan antara kesehatan jiwa kita yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Amsal 4:23, Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Di dalam hati manusia terkandung pemikiran, perasaan, kehendak dan pengertian dan dari situlah terpancar kehidupan. Hati merupakan sesuatu yang sentral dan sangat penting dalam diri manusia, oleh sebab itu Amsal 17:22 juga menuliskan bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Tidak dapat dipungkiri, masalah membuat seseorang mengalami sakit mental yang berujung stres dan berakhir pada segala macam jenis sakit jasmani. Namun, apabila hati seseorang terus bersukacita, maka akan ada kesembuhan yang pada akhirnya akan membuat tingkat imun meningkat dan menjaga manusia dari segala macam sakit dan membuatnya tetap sehat.
Kita harus menjaga hati kita dan melatihnya agar hidup kita baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwa kita baik-baik saja yaitu dengan memastikan bahwa hubungan kita dengan Tuhan dan orang lain beres, tidak ada kekecewaan dan kepahitan. Kita harus belajar untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa dan segenap kekuatan dan akal budi serta mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Hubungan kita dengan Tuhan dan sesama akan beres ketika kita mengundang Yesus untuk memenuhi hidup kita sebab Dialah kepala tubuh dan Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Jadi jika hati dan pikiran kita dipenuhi oleh pikiran Kristus maka damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. Kita juga harus senantiasa memperkatakan Firman Allah. Firman Allah bukan hanya saja berisi kata-kata motivasi yang mampu membangun hidup kita tetapi di dalam-Nya terkandung janji baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. (Roma 10:8). (RSN)
Questions :
1. Sudahkah kita menjaga hati kita dengan segala sesuatu yang baik?
2. Bagaimana kita melatih hidup kita agar memiliki jiwa yang sehat ?
Values :
Hati merupakan sesuatu yang sentral dan sangat penting dalam diri manusia sebab dari situlah terpancar kehidupan.
Hati yang terus bersukacita akan membuat tingkat imun meningkat dan menjaga hidup kita dari segala macam sakit dan membuatnya tetap sehat.