(24) Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia.
(25) Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol. (HAKIM-HAKIM 13:24-25)
Kita akan belajar dari kehidupan seorang tokoh di dalam Alkitab yang dipakai Tuhan secara luar biasa dalam hidupnya, namun karena keinginan daging ia mengalami kemerosotan moral di dalam kehidupannya. Rencana Tuhan tidak pernah gagal dalam hidupnya, ada kuasa yang menopang dan membangkitkannya untuk mengenapi rencana Tuhan Tokoh tersebut adalah Simson.
Simson lahir sebagai seorang Nasir Allah. Seorang Nasir Allah harus dipisahkan dan dikhususkan. Simson sendiri sudah dipilih Allah sejak dari kandungan ibunya. Malaikat Tuhan yang memberitahukan kelahihiran Simson telah berpesan agar ia memelihara kehidupannya sebab ada benih ilahi yang telah Tuhan rencanakan untuk tujuan keselamatan bagi Israel. Kelahiran seorang anak bisa diinginkan tetapi bisa juga tidak diiginkan, tetapi jika ada yang ditolak namun tetap lahir artinya manusia bisa menolaknya tetapi Tuhan yang berkehendak, tidak ada seorangpun yang mampu melawan kehendak Tuhan sebab ada rencana Tuhan bagi setiap anak di dalam kandungan. Hal ini juga berlaku di dalam hidup kita, kita harus memelihara hidup kita sungguh-sungguh sebab ada benih ilahi yang sudah Tuhan rencanakan sehingga melalui hidup kita lahir generasi-generasi tangguh yang takut akan Tuhan.
Kelahiran Simson adalah kelahiran yang dinanti-nantikan. Simson diurapi dengan kekuatan yang luar biasa dan ada rencana Allah yanghebat bagi hidupnya, tetapi moralnya sangat lemah karena kuasa dosa begitu menguasai hidupnya. Simson lebih suka melakukan keinginannya sendiri dari pada melakukan kehendak Allah. Simson kawin dengan orang Filistin. (Hakim-Hakim 14:1-4), ia menghampiri perempuan sudal (Hakim-Hakim16:1-4) dan jatuh cinta Delila (Hakim-Hakim 16:4-6) sehingga dari sinilah jerat menghancurkan Simson. Jika kita saat ini dipercaya Tuhan dengan kesuksesan dan diberkati di usia muda, bukan berarti kita bisa hidup dengan kesenangan diri sendiri dan memuaskan hawa nafsu kita serta hidup dengan sia-sia.
Sekalipun banyak kekurangan di dalam kehidupan Simson, rencana Tuhan tidak pernah gagal. Tuhan memakai manusia untuk melakukan kehendakNya. Tuhan sangat membenci dosa Simson, tetapi sesuai rencana dan janjiNya, ada kuasa yang Tuhan berikan kepada Simson untuk menyelamatkan Israel. Suatu ketika Simson begitu marah karena istrinya sudah diberikan kepada orang lain sehingga ia mengangkat pintu gerbang kota keatas gunung. Sismon juga menangkap 300 anjing hutan, lalu dikat ekornya dan ditaruh suluh sehingga ladang gandum dan lumbung serta kebun zaitun orang Filistin habis terbakar (Hakim-Hakim 15:4-5). Orang Filistin kemudian memanfaatkan Delila untuk menangkap Simson dan ketika orang Filistin menyerang Simson, ada 1000 orang Filsitin yang dikalahkan oleh Simson seorang diri dengan hanya menggunakan tulang rahang keledai (Hakim-Hakim 15:16).
Dosa membuat Simson yang seharusnya menjadi orang pilihan Tuhan, tetapi justru semakin terpuruk, tidak taat kepada Tuhan dan semakin hancur. Lewat Delila yang diperalat orang Filistin ia terus merayu Simson sehingga Simson memberitahukan kelemahan kekuatannya. Kelemahan Simson adalah jika rambutnya dicukur maka kekuatannya akan hilang. Orang-orang Filistin menagkap Simson, mereka mencukur habis rambut Simson dan mencungkil bola matanya. Dalam buta, Simson dibelenggu dengan rantai tembaga dan diperbudak untuk menggiling dalam pejara. (Hakim-Hakim 16:21).
Suatu ketika raja-raja kota orang Filistin berkumpu luntuk mengadakan perayaan korban sembelihan kepada Dagon ilah berhala mereka. Ketika hati mereka riang gembira, mereka memanggil Simson dari dalam penjara untuk melawak dan menjadi bahan olok-olok. Dalam keadaan terpuruk, Simson menjadi bahan ejekan dan sangat dipermalukan. Simson berseru dan berdoa kepada Tuhan, katanya: “Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin.” Dalam kekelaman hidupnya, ia masih ingat kepada Tuhan.
Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang yang mau bertobat dan berbalik kepadaNya. Saat itu ada sekitar 3000 orang Filistin, mereka adalah pembesar-pembesar dan raja-raja kota Filistin. Simson berdiri di antara kedua tiang penyanggah rumah, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya. Berkatalah Simson: “Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini.” Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. (Hakim-Hakim 16:28-30)
Mungkin saat ini keadaan kita sama seperti Simson, kita lahir dari keluarga baik-baik, kita dipanggil Tuhan untuk melayani Dia namun kita jatuh dan jauh dari Tuhan. Jangan malu untuk mengakui di hadapan Tuhan, berbaliklah pada panggilan awal dalam hidup kita, tinggalkan dosa-dosa kita maka kuasa Tuhan akan menuntun kita kembali kepadaNya. Maka kasihNya akan memberikan kesempatan dan memulihkan hidup kita.
Di akhir hidup Simson, dia diingat dan dikenang, yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya. Sismon memerintah sebagai hakim 20 tahun lamanya (Hakim-Hakim 16:30-31). Kesaksian iman Simson pun dicatat dalam kitab Ibrani 11:32 dan disejajarkan dengan pahlawan-pahlawan iman yang lainnya.
Dari kehidupan Simson ini kita dapat belajar bahwa Simson adalah orang yang dipilih Tuhan, lahir darikeluarga baik-baik tetapi karena dosa dan tidak bisa menahan nafsu hidupnya semakin hancur dan terpuruk. Kemudian ia berbalik dan berseru kepada Tuhan maka Tuhan memulihkan keadaanya dan namanya disebut dalam kesaksian Iman Simson. Karena saat krisis dan terpuruk, Simson bangkit dalam Iman dan datang kepada Tuhan. Apapun kesalahan, kekurangan dan dosa-dosa yang pernah kita buat akui dihadapan Tuhan dan bertobat maka Tuhan akan memberikan kita kesempatan dan memulihkan hidup kita. Sebab rencana Tuhan tidak pernah gagal didalam hidup kita. Amin (RCH).