RASA HORMAT (TAKUT) KEPADA TUHAN

RASA HORMAT (TAKUT) KEPADA TUHAN 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 55 
2 Sam. 16 
Ams. 27 

“Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu” (Ulangan 10:12)

Rasa hormat dan mengasihi Tuhan sering tak ada di dalam hidup kita, itu sebabnya kita tak pernah “mengalami Tuhan“. Ritual telah menggantikan rasa hormat kepada Tuhan, ritual hanya bersifat agamawi. Hormat adalah sikap hati. Memang Tuhan tidak kelihatan, Allah itu Roh, maka sembahlah Dia di dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:24).
Manusia mempunyai dua kodrat bersifat jasmani dan bersifat rohani, itu sebabnya manusia tidak bisa sepenuhnya dipuaskan dengan hal yang bersifat jasmani. Seberapa banyak harta dan kenikmatan dunia tak pernah memuaskan jiwa manusia. Itu sebabnya ada Firman Tuhan yang berkata “bukan dengan roti manusia hidup tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah“. Maksudnya adalah manusia yang “normal“ bukan hanya hidup dari roti yang adalah kebutuhan jasmani tetapi firman yang keluar dari mulut Allah yaitu kebutuhan kehidupan rohani dan firman yang keluar dari mulut Allah dapat kita alami ketika kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
Rasa hormat dibuktikan dengan melakukan kebenaran yaitu hidup menurut segala jalan yang ditunjukkanNya, mengasihi Tuhan dan beribadah kepada TUHAN Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Inilah yang dimaksud menyembah di dalam roh dan kebenaran.
Rasa hormat menghadirkan kepekaan di dalam hati kita, kita tidak akan mudah berlaku serong atau berbuat dosa. Namun jika kita sengaja melakukan ketidakbenaran maka yang terjadi adalah lama kelamaan kita kehilangan “kepekaan“, kita tak lagi punya rasa hormat. Akhirnya bisa jadi kita mengepalkan tinju kepada Tuhan. Kita melawanNya secara terang terangan. Secara formal kita tetap beribadah tetapi hati kita menjauh daripadaNya. (Yesaya 29:13).
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yes 59 1-2)
Nabi Yesaya menuliskan bahwa perbuatan jahat yaitu perbuatan yang menunjukkan rasa tidak hormat akan berakibat perlindungan atau covering Allah tidak ada di dalam hidup kita. Sebenarnya yang terjadi bukan Allah yang menjauh dari kita, tetapi kitalah yang menjauh dari kasih Allah. Putuskan sikap hati kita untuk selalu menaruh rasa hormat kepada Allah. Yaitu dengan beribadah kepadaNya dan melakukan kebenaranNya supaya Anda selalu ada dalam perlindungan atau dalam covering Allah. (DD)

Questions:
1. Pernahkah Anda merasakan ‘hormat’ kepada Tuhan ?
2. Apa akibat dari rasa hormat kepada Tuhan ?

Values:
Warga Kerajaan sejati selalu merasakan kehadiran Sang Raja.

Rasa hormat muncul dari kesadaran terdalam manusia. Ritual hanya terjadi karena kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang.