RE-ALIGNMENT | Pdt. Christine Here

Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya. (YAKOBUS 5:16b-18).

Bagaimana agar doa kita besar kuasanya?

MULAILAH DARI DIRI SENDIRI DENGAN RENDAH HATI MENGAKUI DOSA

Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. (YAKOBUS 5:15-16a)

Tuhan Yesus sudah menebus dosa-dosa kita melalui pengorbanan-Nya di kayu salib maka kita menjadi orang benar oleh darah Tuhan Yesus. Sebagai orang yang sudah dibenarkan kita memiliki kuasa untuk berdoa di dalam nama-Nya. Kunci untuk menerima penebusan Kristus adalah mau merendahkan hati di hadapan-Nya dan mengakui segala dosa-dosa kita.

MILIKI HUBUNGAN YANG ERAT DENGAN TUHAN

Sebagaimana Elia yang sungguh-sungguh mencari Tuhan dan melekat dengan Tuhan melalui doa. Tempatkan Tuhan pada prioritas yang benar. Miliki hati yang berbelas kasihan yang rindu melihat pertobatan jiwa-jiwa yang berbalik kepada Tuhan.

ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan  dalam roh dan kuasa Elia  untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
(LUKAS 1:16-17)

miliki beban untuk berdoa buat bangsa dan orang lain

Doa yang kita naikkan tidak hanya berfokus kepada kepentingan pribadi saja, tetapi kita juga harus mulai berdoa bagi bangsa dan orang lain. Teruslah berdoa sampai mendapatkan petunjuk dari Tuhan, seperti yang dilakukan Elia.

Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan.” (1 RAJA-RAJA 17:1)

SAAT MERASA PUTUS ASA DAN MERASA GAGAL, INGATLAH TUHAN PUNYA CARA UNTUK MENOLONG

Elia masih manusia biasa seperti kita putus asa dan merasa gagal, tetapi Tuhan tidak membiarkan dia sendiri dan Tuhan selalu punya cara untuk menolongnya.

Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. (1 RAJA-RAJA 19:3-5b)

Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. (1 RAJA-RAJA 19:7-8)

BANGKIT DARI KEGAGALAN DAN TAAT KEPADA PETUNJUK TUHAN

Tuhan memberikan penghiburan untuk kita bangkit dan tidak merasa berjuang sendiri. Tetaplah mencari Tuhan dan taati petunjuk-Nya. Tuhan sanggup mengirim orang-orang untuk menolong kita, Ia tidak akan membiarkan kita terpuruk sendirian.

Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” (1 RAJA-RAJA 19:9)

“Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. (1 Raja-raja 19:15-16)

NAIK KE LEVEL YANG TUHAN INGINKAN

Persiapkanlah generasi penerus, beri teladan dan impartasikan urapan kepada generasi muda. Sebagaimana Elia mengimpartasikan urapan kepada Elisa, bahkan memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi hamba Tuhan yang lebih hebat dengan urapan ganda.

Saat merasa putus asa dan gagal, ingat Tuhan punya cara untuk menolong kita. Ayo bangkit dan taatilah petunjukNya. Ketika enam langkah di atas kita terapkan dalam hidup kita, maka doa-doa kita akan besar kuasanya. Dan kita akan melihat jawaban doa yang dahsyat dari Tuhan bagi perluasan kerajaan-Nya. AMIN. (VW)