Apa pun yang kita alami saat ini, yang baik maupun yang buruk, adalah akibat dari kebiasaan kita di masa lalu. Ada sebuah survei yang hasilnya menyimpulkan bahwa 45% aktivitas-aktivitas kita setiap hari adalah akibat dari kebiasaan yang kita lakukan. Kebiasaan adalah sesuatu yang rutin kita lakukan dan biasanya tanpa perlu berpikir, baik itu kebiasaan yang baik maupun yang buruk. Pada awalnya kita yang membentuk kebiasaan-kebiasaan, namun seiring berjalannya waktu maka kebiasaan-kebiasaanlah yang membentuk kita. Karena itu, di bulan reinnovate ini, salah satu yang perlu kita inovasi adalah kebiasaan-kebiasaan hidup kita.
Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.(IMAMAT 18:3)
Tuhan meminta bangsa Israel untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan Mesir dan juga tidak berbuat menurut kebiasaan-kebiasaan orang Kanaan supaya mereka siap menerima janji Tuhan dan masuk ke tanah Kanaan. Yang kita alami saat ini adalah akibat kebiasan-kebiasaan kita di masa lalu yang membentuk kita saat ini. Rahasia masa depan kita bersembunyi di dalam kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari maka untuk mengubah masa depan kita perlu mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang kita jalani dan menjadi manusia yang baru.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 KORINTUS 5:17)
Hal-hal yang harus kita perhatikan karena bisa memicu kebiasaan-kebiasaan buruk:
1.Lokasi tertentu
2.Waktu tertentu
3.Emosi kita
4.Hal-hal baru yang kita sukai
5.Lingkungan atau komunitas kita
Kebiasaan-Kebiasaan Alkitabiah yang perlu kita bangun:
Kebiasaan Menggunakan Waktu dan Kesempatan dengan Bijak
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (EFESUS 5:15-17).
Biasakan membuat perencanaan dan agenda kegiatan harian, bulanan dan tahunan. Ada banyak orang yang kekurangan waktu karena mereka memilih melakukan hal-hal yang disukai, bukannya yang harus dilakukan dan karena kebiasaan yang suka menunda.
Kebiasaan Memikirkan Apa yang Benar
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (FILIPI 4:8)
Kita harus belajar dari cara berpikir orang-orang yang sukses dan gagal. Orang yang sukses akan berfikir dari apa yang dimiliki sedangkan orang yang gagal akan berpikir dari apa yang tidak dimilikinya. Jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain. Mengapa? Kita tidak tahu proses apa yang dilewati orang tersebut untuk sampai pada kesuksesannya, kalaupun kita tahu prosesnya, belum tentu kita sanggup menjalaninya. Setiap orang memiliki talentanya masing-masing, oleh sebab itu jangan banding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Pikirkan yang benar dan kembangkan setiap talenta yang telah Tuhan percayakan.
Kebiasaan Menyukai Apa yang Benar
Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.
(AMSAL 10:9)
Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya.
(AMSAL 21:8)
Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya. (AMSAL 28:6)
Pilihlah apa yang benar, bukan sekedar apa yang kita sukai. Orang yang hidup benar akan disukai oleh Tuhan. Mereka berani berkata tidak kepada dosa. Orang jujur akan diberkati oleh Tuhan.
Kebiasaan Memilih Pergaulan yang Benar
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1KORINTUS 15:33)
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, (MAZMUR 1:1)
Dengan siapa kita bergaul akan mempengaruhi kebiasaan kita. Kita harus memilih teman yang baik sehingga membuat kita hidup dalam kebenaran, memiliki pengharapan, bersemangat dan takut akan Tuhan.
Kebiasaan Membangun Kepercayaan dengan Cara dan Tujuan yang Benar
Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. (AMSAL 22:1)
Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. (1 KORINTUS 4:1-2)
Hal utama yang Tuhan lihat dalam hati kita adalah motivasi. Apakah kita mencintai pribadi Tuhan atau mencintai berkat-Nya? Apa yang memotivasi kita saat melayani Tuhan dan menyembah Tuhan dalam ibadah? Jadilah orang percaya yang kemudian meningkat menjadi orang yang bisa dipercaya, dan pada akhirnya menjadi orang kepercayaan sebagai Representative of Christ’s Kingdom. AMIN. (VW)