“Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”
(Yohanes 2:10)
Mujizat pertama yang Yesus lakukan dan tercatat dalam alkitab adalah mujizat Yesus mengubah air menjadi anggur di pernikahan di Kana dalam Injil Yohanes 2:1-11. Yesus menyatakan mujizatNya disebuah pesta, bukan kebaktian. Oleh sebab itu kebaktian-kebaktian yang kita adakan seharusnya seperti pesta. Selalu ada nyanyian yang baru karena Roh Kudus tidak pernah berhenti bekerja. Mujizat Tuhan Yesus pun berlanjut sampai dengan hari ini.
Ada kuasa di dalam ekspektasi. Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-muridNya-pun ikut diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kehabisan anggur, Maria ibu Yesus mendekatiNya dan berkata bahwa mereka kehabisan anggur. Kadang-kadang krisis Tuhan ijinkan datang dalam hidup kita agar kita sungguh-sungguh cari Tuhan dan mujizat bisa terjadi. Tidak hanya secara materi mungkin kita berkata bahwa kita sudah kehabisan kesabaran terhadap orang-orang terdekat kita, pertanda kita sudah kehabisan anugerah. Hal ini lebih buruk daripada kehabisan uang, makanan atau hal-hal jasmani yang bisa kita cari. Kabar baiknya, Allah mengerti dan peduli kepada kita.
Yesus belum pernah melakukan mujizat sebelumnya. Yesus berkata kepada Maria: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tidak ada satupun manusia yang sanggup mengadakan mujizat. Tuhan sedang menunggu berita kehabisan anggur sampai kepada kedua mempelai dan pemimpin pesta, sebab untuk menghidangkan anggur harus dipersiapkan. Ketika mereka mulai gelisah dan sangat membutuhkan anggur, Tuhan sangat peduli dengan kegelisahan dan kebutuhan mereka akan anggur.
Berserulah kepada Tuhan pada waktu kesesakan maka Ia akan melepaskan kita dan kitapun akan memuliakan Dia. Sebab janjiNya ya dan amin. Selalu ada hari ketiga dalam hidup kita. Sebagaimana Yesus bangkit pada hari yang ketiga demikian juga bagi kita masih ada pengharapan dan kemenangan bisa terjadi. Maria mendekati pelayan-pelayan dan berkata kepada mereka: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Lalu Yesus melihat disitu ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung dan berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka-pun membawanya.
Yesus selalu tertarik kepada orang-orang yang rendah hati. Kerendahan hati pelayan-pelayan untuk menuruti perkataan Yesus menghadirkan mujizat terjadi. Kerendahan hati adalah kunci kerajaan sorga.
(7) Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, (8) untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. (Mazmur 113:7-8)
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya. Ia memanggil mempelai laki-laki dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Cita rasa dan nilai anggur sangat dipengaruhi oleh seberapa lama anggur tersebut mengalami proses fermentasi. Ketika pemimpin pesta mengecap dan merasakan anggur yang dibuat Yesus dapat dibayangkan bahwa anggur tersebut adalah anggur terbaik yang pernah ada. Demikian juga kita tidak dapat menerangkan ke orang lain mengenai baptisan Roh Kudus dan kelahiran kembali sebelum orang tersebut mengecap dan merasakan sendiri apa itu baptisan Roh Kudus. Barangsiapa percaya kepada Tuhan tidak akan dipermalukan. Jangan puas hanya dengan air, tetapi kunci untuk mengalami mujizat adalah apapun yang Tuhan katakan pada kita lakukanlah itu (Yohanes 2:5). Anggur yang dari Yesus akan menjadi anggur yang baik sampai akhir. Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya. Justru seringkali dalam kondisi krisis Tuhan memberkati hidup kita dan menyatakan kuasaNya. Mujizat terjadi justru di saat krisis.
Yesus mengerti dan peduli apa yang kita hadapi. Jika selama 10 hari ini kita sudah berpuasa menantikan janji Tuhan maka Ia akan mencurahkan Roh KudusNya untuk memenuhi hidup kita. Jadikan Yesus sebagai Raja yang memerintah atas hidup kita maka kita akan senantiasa hidup dalam kuasaNya yang berkelimpahan. Tidak hanya secara jasmani, tetapi juga penuh dengan sukacita, damai sejahtera dan semangat yang menyala-nyala. Amin. (RCH)