REPARADIGMA

REPARADIGMA 

Bacaan Setahun: 
Yeh. 4-6 , Wahyu 2 

“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah.” (Filipi 3:7-8)

Ayat Bacaan di atas, dengan jelas menggambarkan perubahan paradigma Rasul Paulus yang dulu merupakan keuntungan sekarang dianggap rugi, gaya hidup lamanya adalah sampah dibanding gaya hidup dalam Kristus. Lalu, apakah paradigma? Paradigma adalah: kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai realita dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.

Alkitab menulis paradigma yang baru (reparadigm) bisa terjadi karena Tuhan memberikan hati yang baru. Dengan hati yang baru, maka terjadi cara berpikir yang baru dan cara melihat yang baru. Artinya perubahan itu terjadi pada tataran “Subconscious Mind”, otak bawah sadar atau hati nurani, karena itu paradigma bukan sekedar logika (conscious mind) tetapi nilai yang terbentuk pada tataran hati nurani atau subconscious mind.

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” (Yehezkiel 36:26-27)

Perubahan hati yang baru ini juga disebut REBORN. Akibat “REBORN” (dilahirkan kembali) terjadi perubahan cara berpikir, terjadi PARADIGMA BARU, kita dapat “melihat Kerajaan SORGA” karena ada ROH ALLAH yang ada dalam hati kita yang merubah paradigma hati kita. Artinya kita bisa mempunyai pola pikir kerajaan Sorga atau paradigma kerajaan Sorga. Para murid Tuhan Yesus juga mengalami perubahan paradigma (Reparadigm).

“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.” (Kis 4: 13)

Setelah turunnya Roh Kudus, maka para murid yang penakut, egois, licik, dan tidak terpelajar, tiba-tiba menjadi pemberani dan berhikmat. Melalui pengajaran mereka, banyak orang percaya dan terjadi banyak mujizat. Perubahan karakter para murid yang terjadi dengan cepat ini karena intervensi Roh Kudus, sehingga terjadi Reborn, perubahan hati, dan terjadi reparadigma. Sesungguhnya reparadigma tidak terjadi hanya pada tataran logika (otak sadar/conscious mind), tetapi perubahan yang mendasar pada tataran hati nurani (subconscious mind). Kekuatan dan sifat manusia sesungguhnya ada pada subconscious mind/otak bawah sadar/hati nurani/paradigma. Ketika seseorang tertekan, yang muncul bukan memori pada otak sadar, tetapi pada paradigma yang ada pada otak bawah sadar. Para murid tidak lagi takut saat disidang di hadapan para imam kepala Yahudi karena mereka telah mengalami reparadigma. Sudahkah Anda mengalami reparadigma?” (DD)

Questions:
1. Apakah paradigma? Bagaimana seseorang bisa mengalami perubahan paradigma?
2. Bisakah kita melakukan kebenaran Firman tanpa perubahan paradigma?

Values:
Setiap warga kerajaan seharusnya mengalami perubahan paradigma, yaitu dapat melihat dengan cara pandang Sang Raja.

Kingdom’s Quotes:
Perubahan kecil bisa dilakukan dengan peraturan, perubahan besar harusnya dengan perubahan paradigma