Sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” (LUKAS 10:40)
Tuhan ingin agar kita menghasilkan ulang (mereproduksi) gambar dan karakter Allah dalam hidup kita. Namun pada kenyataannya seringkali yang muncul dari hidup kita bukanlah karakter Allah, tapi malah kekuatiran dan pikiran bahwa Tuhan tidak peduli, membuat kita protes pada Tuhan. Marta adalah gambaran orang yang membuka pintu rumahnya bagi Tuhan dan sibuk dalam aktivitas pelayanan, namun karakter Allah tidak muncul dari hidupnya.
Respon Tuhan bagi Marta sangat mengejutkannya. Justru Tuhan seolah-olah mempersalahkan dirinya. Tuhan berkata: “kamu sibuk pelayanan namun kamu dipenuhi kekuatiran, kamu sibuk melakukan aktivitas yang sebenarnya bukan bagianmu”. Dalam Matius 6:34 Tuhan juga berkata agar hidup kita jangan didorong atau dikuasai oleh kekuatiran.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (MATIUS 6:34)
Untuk mereproduksi sifat dan karakter Allah, pertama-tama kita harus mengosongkan diri. Seperti Marta, kita sering mengganggap diri sudah benar, namun di hadapan Tuhan ternyata salah dan Tuhan memerintahkan kita untuk mengubah cara berpikir kita. Saat gempa di kota Palu ada banyak orang yang tidak menyangka bahwa hari itu mereka akan mati. Jika kita masih hidup sampai saat ini, itu berarti bahwa Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat. Karena itu mari kita berhenti bermain-main dengan hidup kita dan sungguh-sungguh datang di kaki Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya.
Kita seringkali diperhadapkan dalam permasalahan yang pelik karena tidak mau mencari instruksi Tuhan. Kita lebih suka bertindak tanpa bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu. Tuhan berkata bahwa ada satu hal saja yang perlu, yaitu menunggu instruksi dari Tuhan.
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (LUKAS 10:42).
Dalam Lukas 10:40 Marta berusaha mengatur Tuhan dengan mengatakan, “Suruhlah dia…” Ia menganggap Tuhan tidak peduli pada kesulitannya. Sebagaimana Marta, seharusnya yang kita lakukan adalah mematikan ego kita dan belajar mempercayai Tuhan atas apa yang dilakukan-Nya.
Dalam Kejadian 5:2 Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dalam rupa dan gambar Allah. Ketika Adam dan Hawa memperoleh keturunan, maka keturunan mereka diturunkan dalam rupa dan gambar Adam yang telah jatuh ke dalam dosa. Melalui penebusan Yesus Kristus, Tuhan ingin mengembalikan kita kepada tujuan semula yaitu segambar dan serupa allah. cara kerja Tuhan adalah mengubah kita dari dalam ke luar. Ia mau mengubah kita melalui Firman-Nya yang merupakan roh yang berkuasa mengubah kehidupan kita.
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. (YOHANES 6:63).
Kita harus memastikan bahwa damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus yang kita alami saat ibadah di gereja juga mengalir dalam kehidupan kita sehari-hari di tengah masyarakat. Ini adalah tanda bahwa kehidupan kita telah diubah dari dalam ke luar. Sebaliknya Marta berusaha melakukan perubahan dari luar ke dalam, yang hasilnya adalah sungut-sungut. Tuhan berkata, satu saja yang perlu dan itu adalah bagian yang terbaik.
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (LUKAS 10:42).
Saat kejadian gempa di Palu, Tuhan memberi pesan-Nya melalui Mazmur 37:3:
- Percayalah kepada-Ku.
- Lakukanlah yang baik.
- Diamlah di tempatmu sekarang.
- Setialah melakukan pelayanan.
Ketika menghadapi dalam masalah, jangan pernah berharap kepada manusia, tapi carilah pesan Tuhan bagi kita. Pesan Tuhan memang bisa disampaikan melalui manusia, namun hati kita haruslah sepenuhnya tertuju kepada Tuhan. Tuhan berjanji, jika kita mau tinggal diam menantikan-Nya, maka pasti ada instruksi yang akan Dia berikan. Instruksi Tuhan dalam hidup kita lahir dari keintiman hubungan kita dengan Dia sehingga kita bisa bertindak sesuai rencanaNya
Di tengah-tengah kehidupan saat ini yang ‘serba tidak jelas’, maka Tuhan yang kita sembah tetap ‘jelas’. Maria adalah manusia biasa. Ia juga bisa kuatir, namun ia tahu rumusan yang benar, yaitu selalu datang mencari dan mendengar instruksi dari Tuhan. Jika prioritas kita adalah mencari Tuhan dan kehendak-Nya, maka hidup kita akan didapati berkenan di hadapan-Nya dan Ia akan memberikan jalan keluar terbaik dalam setiap masalah yg kita hadapi, bahkan mereproduksi karakter-Nya dalam hidup kita. AMIN. (VW)