REPUTASI SEBELUM PROMOSI

Bacaan Setahun:
Mzm. 14
Yer. 5-6
1 Tes. 3

“Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: “Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia.” 1 Samuel 16:18

Salah satu stand up comedy paling terkenal di Indonesia adalah Panji Pragiwaksono. Dalam sebuah moment pementasannya menjelaskan sejarah awal karirnya sebagai stand up comedian berawal ketika beliau mengasuh sebagai penyiar radio sebuah station radio. Tanpa disangka ternyata ada salah satu mahasiswa yang mendengarkan acara tersebut dan terkesan mengikuti siaran sebagai pendengar setia. Singkat ceritanya tanpa disadari sang mahasiswa yang hanya berjumpa lewat siaran pada sekian tahun kemudian justru menjadi tokoh kunci yang memperkenalkan, merekomendasi atau mempromosikan Panji ke dunia entertainer yang lebih besar.
Firman Tuhan yang kita baca pada hari ini merupakan kunci awal sebuah perjalanan karir dari Daud sang gembala yang di kemudian hari menjadi raja terbesar Israel dan diakui oleh 4 agama besar di dunia yaitu : Kristen, Katolik, Muslim, dan Yahudi. Karena ketidaktaatan Saul, Daud akhirnya dipilih dan diurapi Tuhan melalui nabi Samuel untuk menjadi raja. Namun demikian pasca peristiwa pengurapan tersebut, Daud tetaplah merupakan seorang gembala yang sederhana dan tinggal di sebuah desa kecil bernama Betlehem. Nama Daud barulah diperkenalkan atau dipromosikan hanya oleh hamba-hamba dari raja Saul saat Saul mengalami persoalan emosional dan spiritual. Tentunya para hamba-hamba tersebut dapat memperkenalkan Daud kepada Saul karena telah mengenal beberapa catatan reputasi positif tentang Daud. Ia dikenal secara lengkap baik dari sisi asal-usul, keterampilan atau kompetensi, sikap mental, bahkan aspek soft skill serta juga penampilannya, tetapi yang jauh lebih penting Daud juga sudah dikenal sebagai anak muda dengan reputasi Tuhan menyertai dirinya (aspek spiritual).
Jadi apakah yang dapat kita pelajari dari kisah ini? Sebuah kesempatan promosi haruslah dimulai dari terbangunnya kualitas-kualitas dalam diri seseorang. Pertanyaan refleksi bagi kita, adalah hari ini jika orang lain membicarakan tentang kita, kira-kira hal berkualitas apakah yang yang melekat pada diri kita? Apakah kualifikasi kita cukup lengkap, meliputi aspek fisik, mental psikologis, dan spiritualitas?
Bagi pelamar pekerjaan, banyak orang sibuk menulis reputasi dirinya sendiri di curriculumvitaenya atau dalam bentuk porto folio agar memberi kesan kepada pemberi kerja. Tapi sudahkah seluruh kualitas yang kita tulis itu benar-benar dikenal oleh orang lain, sehingga mereka dengan sukacita membagi info positif diri kita kepada orang lain? Apakah orang juga melihat aspek karya Tuhan dalam seluruh porto folio kita, karena hanya Allahlah yang berperan utama mengubah reputasi menjadi sebuah promosi dan mungkin juga posisi. Anda mengerti? (HA)

Questions :
1. Sudahkah Anda membangun reputasi Anda dengan baik?
2. Apakah Anda percaya bahwa promosi itu datangnya dari buah reputasi yang sudah dibangun dengan baik?

Values :
Hanya Allahlah yang berperan utama mengubah reputasi menjadi sebuah promosi dan mungkin juga posisi.

Sukses kita ditentukan bukan dari berapa banyak orang (hebat) yang kita kenal, tetapi dari berapa banyak orang kenali (kualitas) kita.