RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU

RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU 

Bacaan Setahun: 
1 Sam. 11-13 
Ams. 7 

“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:23)

Sebuah pepatah mengatakan rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri, yang artinya bahwa seringkali kita menilai apa yang dimiliki orang lain selalu lebih baik daripada milik sendiri sehingga timbul rasa tidak puas bahkan iri. Hal yang sama dialami oleh hamba yang menerima satu talenta ketika tuannya membagikan talenta menurut kesanggupannya. Sehingga ketika tuannya mengadakan perhitungan hamba tersebut justru menuduh bahwa tuannya adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuannya tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuannya tidak menanam karena itu ia menjadi takut dan pergi menyembunyikan talenta tuannya di dalam tanah.

Tuhan sudah mempercayakan kepada setiap kita masing-masih talenta menurut potensi dan kesanggupan yang kita miliki. Talenta melambangkan semua kemampuan, waktu, sumber daya dan kesempatan untuk melayani Allah. Namun seringkali kita gagal mengembangkan talenta yang sudah dipercayakan dalam hidup kita karena kita lebih cenderung memperhatikan “rumput tetangga yang lebih hijau” yaitu kemampuan, waktu ataupun sumber daya yang dimiliki oleh orang lain.

Hamba yang menerima lima dan dua talenta segera pergi menjalankan talenta yang dipercayakan sehingga beroleh laba, tetapi hamba yang menerima satu talenta justru pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Ketika tuan hamba-hamba itu kembali dan mengadakan perhitungan dengan mereka, sang tuan memuji hamba yang menerima lima dan dua talenta sebagai hamba yang baik dan setia. Sang tuan tidak sekedar menilai pertambahan jumlah talenta yang dikembalikan sebagai tolok ukur untuk menilai hambanya baik dan setia tetapi lebih kepada kesetiaan dan tanggung jawab hamba-hambanya untuk menghasilkan buah dari talenta-talenta yang dipercayakan.

Jika saat ini kita mungkin dipercayakan hanya satu talenta, jangan sibuk memperhatikan “rumput tetangga yang lebih hijau”, tetapi fokuslah dengan talenta yang ada pada hidup kita. Di balik hijaunya “rumput tetangga” ada upaya dan perjuangan yang sudah mereka kerjakan. Berhenti membanding-bandingkan dan lakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini juga. Setiap kita diciptakan unik, jadikan keberhasilan orang lain sebagai semangat dan motivasi untuk melakukan hal-hal yang lebih baik lagi. Tetap setialah dalam perkara-perkara yang kecil, karena Tuhan akan memberikan tanggung jawab dalam perkara yang besar. Amin (RSN)

Questions:
1. Apa talenta yang sudah Tuhan percayakan dalam hidup kita?
2. Sudahkah kita mengerjakan setiap talenta yang sudah Tuhan percayakan?

Values:
Jangan sibuk memperhatikan “rumput tetangga yang lebih hijau”, sebab di balik hijaunya “rumput tetangga” ada upaya dan perjuangan yang sudah mereka kerjakan.

Kingdom Quote:
Orang yang baik dan setia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap talenta yang sudah Tuhan percayakan dalam hidupnya