RUT ATAU ORPA?

Bacaan Setahun: 
Mzm. 80 
Yeh. 19-20 
Why. 10 

RUT ATAU ORPA? 

“Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya” (Rut 1:13-14).

Kisah Naomi, Rut, dan Orpa adalah kisah tiga janda tanpa harapan. Naomi adalah mertua dari Rut dan Orpa, suami Naomi telah meninggal. Dan anak laki – laki Naomi, Mahlon dan Kilyon yang masih belia adalah suami Rut. Lalu Naomi ingin kembali ke Yehuda, karena tak ada harapan lagi tinggal di negeri Moab. Sedang kedua menantunya adalah orang Moab. Kedua menantunya sangat mengasihinya, namun Orpa mengambil keputusan pulang ke kaumnya. Sementara Rut memutuskan merawat mertuanya walau mertuanya mendesaknya untuk meninggalkannya. “Berkatalah Naomi: “Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.” Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Rut 1:15-16).

Rut dan Orpa menghadapi situasi yang sulit dengan kadar yang sama. Tidak ada yang salah dengan keputusan Orpa tetapi Rut membuat keputusan lebih bijak. Rut memutuskan dengan hati dan dengan belas kasihan. Orpa lebih kepada fakta dan logika. Perlu dipahami memutuskan berdasarkan fakta dan logika tidak selamanya salah. Jalan yang diputuskan Rut tidak lazim dan tidak popular. Walau kisah kesetiaan Rut kepada mertuanya diabadikan dalam kitab Rut, namun demikian jarang kisah Rut dikhotbahkan. Karena memang tak mudah untuk melakukan ‘sikap pengorbanan total yang Rut lakukan’. Langkah yang dilakukan Rut penuh air mata dan derita, namun sesungguhnya ini adalah langkah kedewasaan rohani. Itulah langkah kecerdasan spiritual – langkah bijak yang sesuai kehendak Tuhan. Langkah yang berdasarkan ketulusan hati.

Akhir dari kisah Rut kita tahu Ia menjadi istri Boaz kerabat jauh Naomi, yang jatuh hati karena kebaikan dan ketulusan hati Rut yang rela memelihara mertuanya. Melalui Rut lahir Obed, ayah Isai, dan Isai adalah ayah Daud. Dan kita tahu Yesus adalah keturunan Daud. Jadi Rut yang adalah orang Moab mengukir sejarah abadi menjadi buyut dari Sang Mesias. Kebaikan dan ketulusan dan pengorbanannya berbuahkan rencana Tuhan yang luar biasa. Pilihan Orpa tidak tercela, tapi pilihan Rut adalah pilihan langka. Manakah yang menjadi teladan yang terbaik buat Anda? (DD)

Questions:
1. Jika Anda sebagai Rut dan Orpa, sikap mana yang cenderung Anda putuskan? Mengapa?
2. Mengapa Rut bisa berkorban tanpa pamrih kepada mertuanya?

Values:
Warga kerajaan seharusnya memutuskan segala sesuatu berdasarkan ‘belas kasihan’, bukan hanya untung rugi.

Kingdom Quote:
Benih kebaikan tak pernah tertutupi sekalipun tak ada orang yang peduli, waktu akan membuktikannya.