SACRIFICIAL LOVE (KASIH YANG BERKORBAN)
Bacaan Setahun:
Kisah Para Rasul 16:16-40
Hakim Hakim 4-5
Ayub 35
“Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13 – TB2)
Tema renungan minggu pertama Mei 2025 adalah Sacrificial Love yang memiliki arti kasih yang berkorban. Yohanes 15:13 mengajarkan kepada kita bahwa kasih sejati haruslah berani memberikan segalanya, bahkan yang paling berharga dalam diri kita, yaitu nyawa kita. Kasih yang berkorban merupakan teladan Kristus yang menginspirasi setiap umat percaya untuk hidup dengan penuh kepedulian, pengorbanan, dan semangat kebersamaan. Oleh sebab itu, mari kita belajar tiga hal tentang Sacrificial Love.
Pertama, Kasih itu Mau Peduli – 1 Yohanes 3:18. Peduli berarti memperhatikan dan berespons terhadap kebutuhan orang lain tanpa pamrih. Kita tidak hanya peduli dengan diri kita sendiri, namun hendaknya kita juga peduli dengan orang lain. Dalam setiap pertemuan dan interaksi, kasih yang peduli diwujudkan dengan perhatian yang tulus terhadap perasaan dan keadaan sesama. Sikap ini mencerminkan empati yang mendalam, di mana kita belajar untuk merasakan kegembiraan dan kesedihan orang lain seakan-akan itu adalah milik kita sendiri. Dengan demikian, kasih yang peduli membuka pintu untuk saling menguatkan dan menciptakan ikatan hati yang lebih erat antar saudara seiman. Sudahkah kita peduli dengan orang lain?
Kedua, Kasih itu Mau Berkorban – Roma 12:1. Pengorbanan merupakan bukti nyata dari komitmen kita untuk meneladani kasih Kristus. Seperti yang telah dinyatakan dalam Yohanes 15:13, tidak ada bentuk kasih yang lebih agung daripada pengorbanan nyawa. Walaupun pengorbanan tidak selalu harus berupa nyawa, namun meliputi waktu, tenaga, dan sumber daya yang kita relakan demi kebaikan orang lain. Dengan berkorban, kita menanamkan benih-benih iman yang akan menghasilkan buah berkat dan harapan bagi lingkungan sekitar. Sudahkah kita mau berkorban untuk orang lain?
Ketiga, Kasih itu Mau Berjuang Bersama – Galatia 6:2. Dalam kehidupan ini, kita dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan. Kasih yang sejati tidak akan gentar menghadapi badai, melainkan bersatu dalam perjuangan untuk mencapai tujuan bersama. Semangat kebersamaan ini menjadi kunci dalam mengatasi kesulitan, di mana setiap langkah perjuangan dipenuhi dengan dukungan dan harapan dari sesama umat percaya. Dengan berjuang bersama, kita menemukan kekuatan yang berasal dari kasih yang telah menggerakkan hati kita untuk terus melangkah maju. Sudahkah kita mau berjuang bersama demi kebaikan bersama?
Marilah kita menjadikan kasih yang berkorban sebagai landasan hidup, dengan saling peduli, rela berkorban, dan berjuang bersama, sehingga iman kita semakin hidup dan terang bagi dunia. Stay blessed. (DW)
Questions:
1. Apakah praktik kasih yang berkorban masih relevan di masa kini?
2. Mengapa praktik kasih selalu disertai dengan pengorbanan?
Values:
Seorang warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang menyadari bahwa kasih yang berkorban merupakan tindakan meneladani kehidupan Kristus.
Kingdom Quotes:
Salah satu penghalang dalam kasih yang berkorban adalah egoisme kita.