SALIB ADALAH REFLEKSI KEADILAN & KASIH ALLAH

SALIB ADALAH REFLEKSI KEADILAN & KASIH ALLAH 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 50, Pkh. 5, Amsal 22 

“Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan….” (Yesaya 53:10)

Sebagai orang Kristen, adalah wajar untuk muncul pertanyaan mendasar: Mengapa Yesus mau menjalani penderitaan yang sangat menyakitkan, diremukkan, berdarah-darah, dan disalibkan? Siapa penggagas penyaliban tersebut? Berdasarkan ayat bacaan di atas, tak lain dan tak bukan: Allah yang berkehendak, dan lebih jelas lagi, Rasul Paulus menuliskan: “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosadosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya” (Roma 3:25).

Jadi, Allah sendiri yang menentukan Kristus Yesus diremukkan dengan berdarah-darah. Mengapa Kristus harus diremukkan dan disalibkan? Jawabannya jelas: untuk jalan pendamaian, dan ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya. Mengapa Yesus harus diremukkan untuk dijadikan ‘jalan pendamaian’? Apa yang telah terjadi dengan umat manusia? Lalu, bagaimana penyaliban ini bisa menunjukkan keadilan-Nya? Pendamaian dari apa? Keadilan seperti apa? 

Keadilan Allah menuntut setiap manusia yang berdosa harus menerima hukuman kekal. Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Konsekuensi dari kehilangan kemuliaan Allah manusia, akan mengalami kematian kekal. Sebab upah dosa ialah maut. Namun, karena kasih-Nya, Allah tidak ingin membiarkan manusia mengalami hukuman maut (kematian kekal). Karena Kasih-Nya, Ia menentukan Kristus Yesus disalibkan untuk menjadi korban penebusan, sehingga terjadi pendamaian atau penggantian hukuman.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Jadi, sekarang jelas bahwa penyaliban Kristus adalah refleksi keadilan dan kasih Allah. Sifat keadilan-Nya menuntut hukuman atas pembangkangan manusia, namun sifat kasih-Nya mengharuskan Kristus Yesus menebusnya, agar manusia tidak mengalami kebinasaan kekal, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(DD)

Questions:
1. Mengapa manusia mengalami kematian kekal ?
2. Apa rencana Allah supaya manusia terhindar dari kematian kekal ?

Values:
Salib adalah bukti kasih sekaligus bukti keadilan ALLAH.

Kingdom Quotes:
Keadilan ALLAH menuntut hukuman akibat dosa, namun kasih ALLAH berakibat Kristus harus menanggung hukuman di kayu Salib.