SANGKAN PARANING DUMADI, URIP IKU URUP (2)

Bacaan Setahun: 
Bil. 15 
1 Kor. 7 

SANGKAN PARANING DUMADI, URIP IKU URUP (2) 
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.”Yohanes 1:1-4

Saat saya SMP seorang paman saya menasihati saya, jangan kamu tidur sore-sore, tapi cobalah berpikir dan renungkan, mengapa kamu hidup dan apa tujuan kamu hidup. Sejak saat itu saya mulai mempunyai keinginan tahu tentang “sangkan paraning dumadi“ yaitu dari mana asal kehidupan manusia dan ke mana tujuan kehidupan manusia. Dan sebenarnya di titik inilah dimulainya perjalanan kehidupan spiritualitas saya. Saat manusia batin saya bertanya- tanya dan ingin tahu asal muasal dan tujuan manusia hidup.
Rasul Yohanes menuliskan jawaban dari asal muasal (dijadikannya) kehidupan manusia yaitu berasal dari Sang Firman yang adalah perkataan Allah sendiri yang sudah ada sejak semula bersama-sama dengan Allah. Kemudian melalui dan di dalam Sang Firman ada sumber kehidupan. Saat Sang Firman berinkarnasi menjadi manusia, umat manusia bisa melihat arti dan tujuan kehidupan yang sesungguhnya yaitu menjadi terang. Seperti yang tertulis “dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia“.
Dalam budaya Jawa ada ungkapan “Urip iku urup“ yang artinya hidup itu nyala atau hidup itu menjadi terang. Ini mempunyai arti bahwa kehidupan manusia bertujuan untuk menjadi terang seperti halnya Sang Firman yang adalah terang. Arti menjadi terang adalah bermanfaat bagi orang lain. Jika hidup manusia tidak menjadi terang atau tidak bermanfaat bagi orang lain, orang itu sebenarnya kehilangan kemanusiaannya atau kehilangan tujuan hidupnya. Hal ini sesuai perkataan Tuhan Yesus, “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:14-16 )
Karena pencarian yang ada di batin saya, maka Tuhan memberi jawaban dan menerangi hati saya. Singkatnya saat SMA saya mengalami perjumpaan pribadi dengan Sang Sumber kehidupan yaitu Yesus Sang Firman yang telah menjadi Manusia. Saya juga mulai paham mengapa ada orang yang mau mengabdikan diri untuk kemanusiaan seperti Romo Mangun, Mother Teresa dan lain lain. Karena mereka menemukan tujuan hidupnya, karena mereka telah bertemu sumber Terang itu.
Kebahagiaan manusia sesungguhnya adalah ketika ia bisa membuat orang lain bahagia. Pastikan hidup Anda telah menemukan dan berjumpa dengan Sang terang kehidupan, yaitu Yesus Kristus Sang Firman. Dengan demikian Anda juga menemuhkan arti kehidupan yang sesungguhnya, yaitu menjadi terang dunia. Amin (DD)

Questions:
1. Pada mulanya adalah Firman, siapakah Sang Firman itu?
2. Sudahkah anda menemukan Sang terang atau Sang Firman?

Values:
Bagi warga Kerajaan, hidup meneladani Sang Raja adalah tujuan utama.

Kebahagiaan sesungguhnya terjadi jika kita dapat membuat orang lain bahagia.