SEBENARNYA YAKUB DIBERKATI ATAU TIDAK?
Bacaan Setahun:
Kel. 3-4
Dan. 11
“Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Matius 23:11)
Di kitab Kejadian mulai pasal 25 dikisahkan tentang Yakub yang tenang tetapi ambisius ingin menjadi anak sulung dan menjadi kepala atas saudaranya Esau. Untuk itu dia tidak sungkan menggunakan segala cara termasuk menipu baik kakak maupun ayahnya. Memang dia berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya tetapi akibatnya dia terpaksa lari dari rumah dan menjadi pelayan di rumah mertuanya, Laban. Di sana dengan sudah payah dia bekerja dan berhasil membuat Laban diberkati Tuhan (Kej. 30:27-30).
Selanjutnya walau dia berhasil membangun dinastinya dan kembali pulang ke Kanaan tetapi apa yang ditemuinya sungguh berbeda dengan apa yang dibayangkannya. Ternyata Esau kakaknya sudah menjadi orang yang berhasil, menjadi pemimpin, punya harta dan pengikut yang banyak membuatnya menjadi sangat takut. Dia bahkan menggunakan hartanya untuk mendapatkan belas kasihan dan bahkan sangat merendahkan diri dan menyebut dirinya sebagai hamba kakaknya (Kej. 33:3,5).
Hal ini sangat ironis dan berbeda dengan apa yang diinginkan Yakub. Ternyata dia tidaklah lebih besar dan lebih hebat dari kakaknya. Jangankan menjadi pemimpin, malahan dia sendiri menyebut kakaknya sebagai tuannya (Kej. 33:8). Bahkan secara dramatis tercatat dalam Kejadian 36:31 bagaimana Esau sudah menjadi kerajaan dengan sederet raja-raja sementara Israel atau Yakub belum menjadi apapun.
Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah Yakub gagal dan berkat Tuhan tidak turun atasnya sebagaimana yang dijanjikan?
Dalam hal inilah kita mendapatkan kebenaran bahwa berkat Tuhan itu bukanlah hal diri orang itu, tetapi Tuhan dalam diri orang yang diberkati Tuhan. Sampai hari ini, jumlah bangsa Israel tidak banyak di dunia dan tidak menempati posisi-posisi terpenting, tetapi entah disadari atau tidak, karya mereka telah menjadi manfaat yang sangat besar di hampir semua bidang kehidupan umat manusia modern. Sebagaimana Yakub telah memberkati Laban, Esau, Firaun, Mesir dan bahkan seluruh dunia, itulah sebenarnya makna dari bless to be bless sebagaimana janji Tuhan baik kepada Abraham, Ishak maupun Yakub dan keturunannya. Hal ini sejalan dengan makna kepemimpinan yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Matius 23:11.
Sementara di dunia orang sibuk membangun dirinya, kebenaran tentang diberkati adalah seberapa banyak orang yang terbangun dari hidup orang yang diberkati. Anda siap menjadi berkat? Halleluyah. (LS)
Questions:
1. Masihkah anda berpikir bahwa diberkati adalah seberapa banyak, seberapa tinggi dan seberapa jauh apa yang anda raih?
2. Coba renungkan, seberapa banyak anda telah menjadi manfaat bagi kehidupan orang lain?
Values:
Kebenaran tentang diberkati adalah seberapa banyak orang yang terbangun dari hidup orang yang diberkati.
Kingdom Quote:
Diberkati bukanlah tentang diri kita, tetapi tentang bagaimana memanfaatkannya.