SERVING OTHERS in LOVE (MELAYANI ORANG LAIN dalam KASIH)

SERVING OTHERS in LOVE (MELAYANI ORANG LAIN dalam KASIH) 

Bacaan Setahun:

Kis. 20:1-16
Hak. 13
Ayub 41

“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Namun janganlah mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain dengan kasih.” (Galatia 5:13 – TB2)

Tema renungan minggu kedua Mei 2025 adalah Serving Others in Love yang memiliki arti Melayani Orang Lain dalam Kasih. Galatia 5:13 mengingatkan dan menantang kita untuk menggunakan kebebasan yang telah dianugerahkan Allah dengan cara melayani sesama dalam kasih yang tulus. Hubungan yang retak dan hancur diawali dengan kasih yang pura-pura. Oleh sebab itu, mari kita belajar tiga hal tentang Serving Others in Love.

Pertama, Utamakan Kepentingan Orang Lain – Filipi 2:4. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali terpaku pada diri sendiri dan mencari keuntungan pribadi. Namun, sebagai umat yang telah dipanggil untuk melayani, kita hendaknya mengesampingkan ego dan mengutamakan kepentingan sesama. Filipi 2:4 (TB) berkata, “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” Dengan demikian, kita belajar untuk peduli dan menempatkan kebutuhan orang lain di atas keinginan pribadi. Sudahkah kita mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri kita?

Kedua, Melayani dengan Kasih yang Tulus – 1 Yohanes 3:18. Kasih yang sejati tidak hanya dinyatakan lewat kata-kata, tetapi juga melalui perbuatan nyata. Dalam 1 Yohanes 3:18 (TB) tertulis, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” Ayat ini mengajarkan bahwa setiap tindakan pelayanan hendaknya mencerminkan kasih yang menggerakkan hati, sehingga orang lain dapat merasakan kehadiran Allah melalui kebaikan kita. sudahkah kita melayani dengan kasih yang tulus?

Ketiga, Menjadi Teladan dalam Pelayanan – 1 Petrus 4:10. Menjadi teladan berarti kita harus menunjukkan integritas dan komitmen dalam setiap tindakan kita. 1 Petrus 4:10 (TB) mengingatkan, “Layanilah seorang akan yang lain, masing-masing menurut karunia yang telah diperoleh sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Dengan memanfaatkan karunia yang telah diberikan, kita berperan sebagai pengurus kasih Allah yang membagikan berkat-Nya kepada sesama. Sudahkah kita menjadi teladan dalam setiap pelayanan kita?

Melayani orang lain dalam kasih bukan sekadar kewajiban, melainkan panggilan mulia yang mengubah hidup. Ketika kita mengutamakan kepentingan sesama, melayani dengan kasih tulus, dan menjadi teladan yang nyata, kita turut menyatakan kemuliaan Allah melalui kehidupan kita dan membawa damai bagi dunia. Marilah kita merenungkan panggilan ini dan terus bertumbuh dalam pelayanan yang penuh kasih. Stay blessed. (DW)

Questions:
1. Apakah melayani orang lain di dalam kasih Kristus masih relevan di masa kini?
2. Bagaimana cara melayani orang lain di dalam kasih Kristus?

Values:
Seorang warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang menyadari bahwa kasih Kristus merupakan pendorong utama kita melayani orang lain.

Kingdom Quotes:
Salah satu penghalang dalam melayani orang lain adalah kemunafikan.