Bacaan Setahun:
Yeh. 40-41
Why. 19
SETIA SAMPAI AKHIR
“Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Wahyu 2:10).
Hidup kita belum sampai pada akhirnya, artinya sampai saat kita semua belum tahu akhir hidup kita. Namun saya mengajak kita berpikir bagaimana supaya kita dapat setia sampai pada akhirnya. Kita seharusnya bisa belajar untuk menjadi setia seperti orangorang yang juga setia sampai akhir. Bagi pasangan yang masih pacaran dan akan menikah saya sering memberikan nasihat, jika engkau pacaran engkau hanya melihat hal- hal yang indah. Bayangkan jika istri tidak lagi secantik saat baru menikah, apakah masih tetap setia? Bayangkan calon mertuamu saat ini adalah istrimu dua puluh lima tahun kedepan. Masihkah engkau mencintainya dengan gairah cinta yang sama?
Berbicara tentang kesetiaan sampai akhir, ini bukan hanya sekadar berbicara tentang setia dengan pasangan, tetapi terutama juga kesetiaan iman kita pada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memang menjanjikan ia selalu bersama dengan kita, namun secara terus terang Ia juga berkata bahwa hidup kita di dunia bukanlah hidup tanpa penderitaan. Bahkan dunia membenci kita.
Ini artinya percaya kepada Tuhan Yesus berkonsekuensi kita mengalami aniaya di dunia ini. “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. (Yohanes 15: 18-19)
Ekspektasi yang tidak sesuai kenyataan membuat kesetiaan berhenti di tengah jalan. Gereja jarang menjelaskan konsekuensi yang buruk dan jarang menjelaskan penderitaan yang harus dialami. Beberapa gereja hanya menjelaskan janji yang indah kepada jemaat dan menyembunyikan tanggung jawab yang berat dan penyangkalan diri. Tidak heran maka banyak orang Kristen modern mengalami banyak kekecewaan dan akhirnya menuntun mereka pada ketidaksetiaan. Atau mungkin mereka tetap mengaku sebagai orang Kristen, tetapi apa yang mereka lakukan tidak lagi menggambarkan mereka orang Yang percaya kepada Kristus. Sama dengan banyak pasangan dalam pernikahan. Mereka tetap sah sebagai suami istri tetapi hati mereka telah tawar. Dan inilah awal perselingkuhan, dan tentu saja Anda tidak bisa berkata walau aku berselingkuh tetapi sebenarnya aku tetap tetap setia pada pasanganku. Kiranya kita menjadi orang yang setia sampai mati. (DD)
Questions:
1. Menurut Anda apa penyebab seorang tidak setia?
2. Bagaimana caranya membangun kesetiaan?
Values:
Bagi warga Kerajaan kesetiaan adalah harga mati yang telah diteladankan oleh Sang Raja yang telah berkorban di kayu salib.
Kingdom Quote:
Setia karena mendapatkan keuntungan bukanlah kesetiaan yang teruji. Tetapi tetap setia di tengah ujian adalah kesetiaan sejati.