SIAP MELAYANI BUKAN DILAYANI

SIAP MELAYANI BUKAN DILAYANI 

Bacaan Setahun: 
Hos. 12-14 ,Rm. 13 

“sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28)

Kata “melayani” sangat dekat dengan kata “pelayan”. Ya, karena memang tugas seorang pelayan yang utama adalah melayani. Status sebagai “pelayan Tuhan” atau lebih lagi sebagai “hamba Tuhan” artinya kita menempatkan diri sebagai pelayan atau hamba/budak (doulos). Berapa banyak hamba Tuhan di akhir zaman ini justru minta dilayani ketika dalam pelayanan. Seorang hamba/budak tidak berhak menuntut apa-apa atau merasa diri layak/berhak menerima sesuatu dari tuannya.

Namun pernahkah kita merasa diri “lebih hebat” daripada jemaat yang dilayani? Kita berpikir “Aku ini hebat, aku dipakai sebagai pengkhotbah. Woow luar biasa aku.” Lalu berkhotbah di hadapan jemaat seolah-olah kedudukan kita lebih tinggi secara rohani. Atau…kita merasa nyaman dilayani oleh jemaat yang kita layani. Jangan mau ditipu oleh iblis. Iblis memberi kenyamanan dan kita tidak menyadari bahwa kita sudah melenceng dari kata “melayani” sebagai pelayan Tuhan.

Ketika Yesus turun ke dunia, Dia yang adalah Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala tuhan justru rela “merendahkan diri” menjadi manusia, sama seperti ciptaan-Nya. Semasa hidup di dunia, Yesus ditolak bahkan dibunuh oleh ciptaan-Nya. Yesus mengajarkan sistem Kerajaan Allah yang bertolak belakang dengan sistem kerajaan dunia. Mat. 23:11 “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” Hidup Tuhan Yesus sepenuhnya diberikan untuk “melayani” bahkan sampai menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa seluruh umat manusia.

Kita sering mendengar kata “hamba” sebagai “Doulos” yaitu “budak”. Apakah benar kita sudah menempatkan diri kita benar-benar sebagai“budak”? Seorang budak tidak memiliki hak apapun. Seluruh hidupnya diserahkan untuk menyenangkan hati tuannya. Kesukaannya adalah ketika tuannya disenangkan dengan hidupnya. Siapakah tuan kita? Yesus Kristus, Sang Raja ataukah yang lain?

Tuhan Yesus sudah memberikan teladan hidup sebagai hamba. Hidup seturut kehendak Bapa di surga. Ayat bacaan hari ini mengingatkan kita semua, orang-orang yang sudah ditebus oleh darah Yesus Kristus. Mat. 20:28, “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Mari kita belajar setiap saat melayani orang-orang sekitar kita dengan tujuan menyenangkan hati Sang Raja, Yesus Kristus Tuhan. (RJ)

Questions:
1. Apakah kita sudah hidup menyenangkan hati Tuhan?
2. Apakah kita sudah melayani Tuhan dengan benar?
Values:
Pelayan Tuhan sejati hanya bertujuan menyenangkan hati Sang Raja.

Kingdom’s Quotes:
Lebih baik menjadi budak kebenaran daripada raja dosa.