SIAPAKAH YANG BERKENAN?

SIAPAKAH YANG BERKENAN? 

Bacaan Setahun: 
Yes. 37, Mzm. 76, Luk. 14 

“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yakobus 1:22)

Beberapa waktu yang lalu kami ke Manado menghadiri acara perkawinan ponakan atau kemenakan kata orang Manado. Oleh karena itu istri dan beberapa wanita keluarga mendatangkan juru rias ke rumah sebut saja namanya Siti. Siti ini ternyata berjilbab yang artinya bukan orang Kristen.

Setelah sepakat dia mulai bekerja dan sementara merias, dia bercerita kejadian beberapa tahun yang lalu saat seorang pengerja di gereja menikah. Untuk itu, dia dipanggil untuk merias enam orang anggota keluarga tetapi setelahnya dia tidak dibayar. Setiap ditagih, hanya dijawab, ‘nanti… nanti dan nanti’. Akhirnya Siti mengikhlaskan saja. Yang menarik adalah ketika Siti berkata bahwa dia menerapkan ajaran orang Kristen rela melepaskan dan Siti berkata bahwa karena itu dia diberkati. Lah, kenapa jadinya begitu, yang bukan pemilik ajaran malah mendapatkan manfaat sementara yang punya ajaran malah kehilangan harga diri dan kehilangan berkat.

Hal yang sama terdapat dalam Matius 21:28-32 Tuhan Yesus memberi perumpamaan tentang dua anak sulung dan bungsu. Ketika si sulung mendapat perintah dari ayahnya untuk bekerja di ladang, di mulut dia mengiyakan tetapi tidak melakukan. Sementara anak bungsu yang awalnya menolak tetapi kemudian menyesal lalu melakukan kehendak bapanya.

Kemudian Tuhan Yesus berkata “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.” (Mat 21:31b-32).

Dari hal ini jelas betapa pentingnya menjadi pelaku kebenaran. Bukan status, tapi tindakan kita yang menentukan kita berkenan atau tidak di hadapan Tuhan. Halleluyah. (LS)

Questions:
1. Seberapa banyak pengetahuan anda yang dilakukan?
2. Apakah ada prinsip hidup dan perbuatan yang berubah karena firman Tuhan?

Values:
Bukan status, tapi tindakan kita yang menentukan kita berkenan atau tidak di hadapan Tuhan.

Kingdom’s Quotes:
Pemahaman tanpa aksi nyata sama dengan kesia-siaan.