Sikap adalah hal yang sangat penting di dalam hidup kita, karena itulah yang akan menentukan pencapaian kita dan tergenapinya janji-janji Tuhan di dalam hidup kita. Kita tidak bisa melarang burung terbang melintasi kepala kita, tetapi kita bisa melarang ia bersarang di atas kepala kita. Tahun 2020 adalah tahun yang sangat penuh tantangan. Kita tidak bisa menolak saat pandemi terjadi, tetapi kita bisa memilih bagaimana sikap kita menghadapinya. Segala sesuatu yang terjadi diizinkan Tuhan untuk kebaikan kita dan kita bisa merespon dengan memberi nama Corona Academy kepada musim pandemic yang kita hadapi.
Tahun 2021 adalah tahun perkembangan, pelipatgandaan, dan tahun reproduksi. Agar the Year of Reproduction terjadi dalam hidup kita, mari kita belajar melakukan 3S:
Sikap tidak Kuatir
Kekuatiran adalah rasa takut dan cemas akan hal yang belum kita alami. Kekuatiran muncul karea kita gagal mempercayai Tuhan. 99% kekuatiran kita tidak akan pernah terjadi, namun jika 1% pun terjadi Tuhan pasti menolong kita.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5:7)
Tahun 2021 tidak bisa diprediksi, namun burung pipit pun dipelihara Tuhan sehingga tidak mati kelaparan. Kita tidak akan berkekurangan karena Tuhan menyediakan (Mazmur 23:1). Namun harus diingat bahwa Tuhan tidak pernah mengirim bulir-bulir padi ke sarang burung pipit. Burung pipit harus melakukan bagiannya, terbang mencari tanaman padi yang sedang berbuah. Demikian juga kita harus tetap melakukan bagian yang bisa kita lakukan. Apapun pekerjaan yang tersedia, asalkan dalam kebenaran, maka lakukanlah.
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:6-7)
Satu hal yang harus kita lakukan adalah terus mengucap syukur, sebagaimana lima roti dan dua ikan di tangan Tuhan Yesus yang berlipat ganda ketika Tuhan Yesus mengucap syukur atasnya.
Sikap Positif
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
(Amsal 4:23).
Bagaimana caranya agar sikap positif ada di hati kita? Penuhi dengan Firman Tuhan. Hati-hati dengan apa yang kita pikirkan, karena apa yang kita pikiran akan keluar dari mulut kita dan terwujud melalui tindakan kita. Dan jika kita lakukan ini berulang-ulang maka hal itu akan menjadi kebiasaan dan membentuk karakter kita. Orang yang hatinya ‘jutek’ maka wajahnya pun akan ‘jutek’. Namun orang yang hatinya bersukacita, maka wajahnya akan tersenyum. Kita harus menjaga ucapan yang keluar dari mulut kita, karena ucapan itu ibarat doa. Jika kita berkata ‘mati aku’ atau ‘bangkrut aku’ maka itu akan terjadi. Sebaliknya ucapkanlah Firman ‘bersama Yesus aku pasti menang menghadapi persoalan ini’.
Ucapkanlah kata-kata positif agar menjadi jawaban bagi orang-orang di sekitar kita. Jangan justru menambah-nambai beban orang di sekitar kita. Mulutku adalah berkatku. Ingat bahwa dua belas pengintai memasuki negeri yang sama, melihat situasi yang sama, namun apa yang keluar dari mulut mereka menentukan masa depan mereka. Hanya dua orang yang mengucapkan kata-kata positif dan mempercayai janji Tuhan yang akhirnya memasuki tanah yang Tuhan janjikan.
Sikap tidak Menyerah
Sesulit apapun situasi yang kita hadapi, Tuhan menjamin bahwa Ia tidak akan mengizinkan pencobaan yang melampaui kekuatan kita. Semua pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)
Rancangan Allah adalah rancangan kebaikan, namun ini hanya berlaku bagi orang-orang yang mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan artinya memprioritaskan Tuhan, melakukan Firman Tuhan, hidup berintegritas yaitu tetap hidup benar sekalipun tidak ada orang yang melihat. Orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang tidak kuatir, karena ia mempercayai Tuhan. Ayub dicobai secara luar biasa, namun ia sadar bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya adalah seizin Tuhan. Karena itu ia bisa berkata:
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas
(Ayub 23:10)
Emas dimurnikan dengan api yang sangat panas, demikian pula situasi yang sukar dipakai Tuhan untuk memurnikan kita anak-anak-Nya. Jangan pernah menyerah, lakukan bagian yang bisa kita lakukan. Sebagaimana empat orang di Kapernaum yang sangat mengasihi temannya yang sakit. Mereka membongkar atap agar bisa menurunkan temannya di depan Tuhan Yesus. Mereka melakukan bagian yang bisa mereka lakukan dan Tuhan Yesus mengambil bagian-Nya untuk menyembuhkan orang yang sakit tersebut.
Jika 3S ini kita lakukan, maka tahun 2021 yang penuh tantangan ini akan menjadi ‘The Year of Reproduction’ bagi kita. Amin. (VW)