SINDROM KESEPIAN EKSISTENSIAL

SINDROM KESEPIAN EKSISTENSIAL 

Bacaan Setahun: 
Yeh. 37, Kis. 2 

“Lihatlah ke kanan dan pandanglah, tidak ada seorang pun yang mengenalku. Lenyaplah tempat pelarian bagiku, tidak ada yang memedulikan hidupku.” (Mazmur 142:5)

Sindrom kesepian adalah sebuah perasaan personal seseorang yang merasa hampa atau kosong di dalam diri, di dalamnya termasuk perasaan terisolasi atau terpisah dari dunia, serta merasa terputus dari orang-orang yang pribadi ini inginkan menjadi teman. Perasaan kesepian bisa menghinggapi siapa saja. Perasaan kesepian ini bahkan bisa menghinggapi seseorang bahkan saat orang tersebut ada dilokasi keramaian.

Sebagian orang berpendapat bahwa orang-orang yang introvert lebih rentan terhadap fenomena merasa kesepian, tetapi sebagian orang lain justru berkata bahwa justru orang-orang introvert adalah orang-orang yang menikmati saat-saat harus sendiri. Justru kelompok orangorang ekstrovert yang dianggap bisa rentan terhadap fenomena ini, karena memang orangorang ekstrovert adalah pribadi-pribadi yang snagat membutuhkan kehadiran orang lain. Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa siapapun kita mampu terjangkiti sindrom kesepian ini.

Ernest Hemingway seorang penulis, novelis terkenal, peraih penghargaan Pulitser, pernah mengalami sindrom kesepian berat yang pada akhirnya membuatnya mengakhiri hidupnya. Ernest sebelumnya menuliskan sebuah ungkapan perasaan kesepian dengan pernyataan berikut, “Aku tinggal di sebuah kekosongan….sesunyi radio ketika baterai mati dan tidak ada arus yang yang terhubung.”

Apakah penyebab rasa kesepian ini? Rasa kesepian bisa muncul karena beberapa kondisi atau karena pengalaman-pengalaman berikut ini, yaitu transisi kehidupan, keterpisahan, penolakan atau bahkan sebagai korban pelecehan. Kondisi ini akan makin melemahkan seseorang jika pribadi tersebut tidak memiliki apa yang disebut 3 fondasi kebutuhan dasar emosional, yaitu rasa dicintai (sense of belonginess), rasa berharga (sense of worthiness) dan rasa berkemampuan (sense of competence). Ibarat rumah yang fondasinya tidak kokoh/dibangun di atas dasar pasir, maka saat menghadapi angin, hujan dan banjir akan menjadi sangat mudah hancur (Mat. 7:24-25)

Tapi selain kondisi psikologis ini, rasa kesepian bisa disebabkan oleh kondisi paling mendasar yaitu keterpisahan eksistensial antara manusia dengan Allah, karena dosa dan ketidakpercayaan kita kepada eksistensi Tuhan dalam hidup kita. Yesaya 59:2, “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu…..” Sejak kejatuhan manusia di Taman Eden dan berakibat manusia terpisah, malu, dan bersembunyi dari Allah, Allah justru mengambil inisiatif mencari manusia, memanggil-manggil namanya. Bahkan menyediakan rencana keselamatan yang akan menyambung kembali koneksi dengan manusia. Apakah Anda sedang mengalami kesepian eksistensial ini? Terimalah kasih dan pribadi Yesus untuk mengisi ruang hati kita. (HA)

Questions:
1. Apa yang dimaksud sindrom eksistensial kesepian?
2. Apakah Anda pernah merasa kesepian? Bagaimana Anda mengatasinya? Saksikan!
Values:
Dosa dan segala kejahatan kitalah yang membuat keterpisahan eksistensial kita dengan Tuhan. Jadi, segeralah minta ampun dan berdamai dengan-Nya.

Kingdom’s Quotes:
Allah mengerti, Allah peduli segala persoalan yang kita alami.