SPIRITUALITAS ATAU AGAMA?
Bacaan Setahun:
Kel. 13-14
Mat. 2
“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Matius 6:1-2).
Spiritualitas beda dengan agama. Spiritualitas artinya kerohanian, sedang agama adalah tatanan berupa hukum dan ritual tertentu yang menandai sebuah agama tertentu. Spritualitas adalah melakukan kebaikan yang dilakukan oleh dorongan belas kasihan tanpa pamrih. Seorang yang beragama bisa saja bukan seorang yang rohani atau spiritual jika ia melakukan kebaikan karena takut akan hukuman, takut akan masuk neraka, serta berharap pahala Sorga.
Seorang rohani melakukan kebaikan karena kasih sehingga tidak membedakan golongan tertentu, seorang beragama melakukan kebaikan terutama kepada kelompoknya sendiri.
Yesus adalah guru spritual, guru rohani, dan bukan guru agama atau ahli kitab. Pengajaran Yesus berbeda dengan dengan orang Farisi dan para imam Yahudi. Yesus mengajarkan: kasihilah musuhmu. Ia bahkan menganjurkan membayar pajak kepada Kaisar. Ahli kitab Taurat mengajarkan permusuhan kepada Kaisar. Yesus mengajarkan Kerajaan Surga di tengah kamu. Ahli Taurat mengajarkan hukum-hukum yang ketat untuk masuk Kerajaan Surga.
Ahli Taurat dan orang Farisi, mengutamakan ritual dan tempat ibadah; Yesus mengutamakan berbuat baik dan menolong orang lain walau hari Sabat. Yesus mencela para Imam yang berdoa keras- keras supaya diketahui orang banyak dan menganjurkan berdoa secara tersembunyi. Seperti pada ayat bacaan di atas Yesus mencela orang yang berpuasa untuk dilihat orang.
Ahli Taurat mengajarkan sepuluh perintah Allah dan ratusan perintah yang lain, Yesus mengajarkan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat. 7:12).
Ahli Taurat mengajarkan jangan membunuh. Yesus mengajarkan membenci itu sudah berarti membunuh. Ahli Taurat mengajarkan, jangan berzinah, namun Yesus mengajarkan memandang perempuan dan menginginkan sudah berzinah. Standar agama adalah aturan, hukum dan ritual. Standar spiritualitas adalah sikap hati. Itu sebabnya spritualitas mengutamakan perubahan sikap hati, bukan hanya perbuatan. Agama adalah perubahan di luar. Spiritualitas adalah perubahan di dalam. Agama adalah kulit, spiritualitas adalah isi, agama adalah aksesoris, dan spiritualitas adalah esensi. Agama mempelajari hukum Allah; spiritualitas mengerti hati Allah. Jadilah seperti Yesus, manusia yang berspiritualitas/manusia rohani. Ia bukan manusia agamawi atau manusia jasmani.(DD)
Questions:
1. Apakah perbedaan mendasar seorang beragama dan seorang yang rohani/spiritual?
2. Menurut Anda, Anda cenderung seorang yang beragama atau seorang rohani?
Values:
Warga kerajaan sejati tidak mencari pujian manusia, sehingga ia tak pernah menunjukkan ‘jasa baiknya ‘ di depan banyak orang.
Kingdom Quote:
Seorang beragama mengejar pujian manusia, seorang rohani tak perduli apakah perbuatan baiknya dipuji atau dicaci.