Ssssttt, JANGAN BERISIK!

Ssssttt, JANGAN BERISIK! 

Bacaan Setahun:

Kis. 9:26-43, Yos. 5:2-6:27, Ayub 23

“Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Matius 14:27)

Bisakah Anda membayangkan berada dalam satu perahu dengan orang-orang yang panik di tengah gelombang besar akibat angin sakal? Tentu suasana di dalam perahu akan menjadi sangat berisik. Bahkan, jika sebelumnya kita berusaha tetap tenang, kepanikan orangorang di sekitar kita bisa membuat kita ikut panik.

Murid-murid Yesus mengalami kepanikan serupa. Ditambah lagi, mereka mengira Yesus yang berjalan di atas air adalah hantu. Bisa kita bayangkan betapa dramatis situasi saat itu. Namun, apa yang dilakukan Yesus ketika melihat mereka panik? Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Matius 14:27). Seketika, yang terjadi selanjutnya sungguh tidak disangka—Petrus justru menantang Yesus dengan berkata, “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Lalu Yesus menjawab, “Datanglah!” Maka Petrus pun turun dari perahu dan berjalan di atas air menuju Yesus (Matius 14:26-29).

Satu kalimat penuh kuasa yang diucapkan Yesus membuat seluruh perahu yang tadinya penuh kegaduhan menjadi tenang: “Tenanglah! Aku ini!” Ketika kita sedang menghadapi masalah atau ujian hidup, kita harus belajar untuk tetap tenang. Semakin kita panik dan berisik, semakin sulit bagi kita untuk mengenali suara Tuhan. Kepanikan bisa membuat kita mengalami panic attack, yang pada akhirnya dapat membuat kita tenggelam dalam masalah. Bukankah ketika seseorang sedang mengerjakan ujian, ia diharapkan untuk tetap tenang? Mengapa? Karena ketenangan memungkinkan kita berpikir jernih dan menyelesaikan soal dengan baik.

Ketika Petrus mendengar suara Yesus, kepanikannya mereda. Ia bahkan dengan penuh keberanian meminta untuk berjalan di atas air menuju Yesus (Matius 14:28-29). Dan luar biasa, ia bisa melakukannya! Petrus adalah satu-satunya manusia yang mengalami mujizat berjalan di atas air. Ini mengajarkan kepada kita bahwa jika ingin mendengar suara Tuhan dengan jelas, kita harus melakukan dua hal. Pertama, Jangan Berisik! Tuhan tidak menyukai kegaduhan hati dan pikiran, karena itu dapat menghalangi kita mengalami kehadiran-Nya. Kedua, Jangan Mendengarkan Suara Lain, Fokuslah pada Suara Tuhan. Petrus mulai goyah dan kehilangan imannya saat berjalan di atas air karena ia lebih memperhatikan suara angin dan merasakan tiupannya. Akibatnya, ia nyaris tenggelam. Namun, ketika ia berteriak meminta tolong, Yesus segera menolongnya (Matius 14:30-31).

Pasanglah telinga Anda untuk lebih mendengar apa yang Tuhan katakan tentang hidup Anda. Jangan sampai Anda tenggelam dan hanyut terbawa arus dunia karena lebih memikirkan perkataan manusia. Ingatlah, Anda tidak bisa hidup hanya untuk menyenangkan hati manusia, karena pada akhirnya itu akan membawa kekecewaan. Yang harus kita senangkan adalah hati Tuhan. Oleh sebab itu, fokuslah mendengarkan suara-Nya. Jangan berisik! (LA)

Questions:

1. Apa yang harus kita lakukan ketika menghadapi badai di dalam perahu kehidupan kita?
2. Apa yang harus kita lakukan bila kita mau mendengarkan suara Tuhan dengan jelas?

Values:

Ketenangan menghadapi masalah akan membuat ‘penglihatan’ Anda akan Tuhan lebih jelas.

Kingdom’s Quotes:

Sssssttt, jangan berisik! Ujian sedang berlangsung, kerjakan dengan tenang!