STOP BERPIKIR ANEH-ANEH

STOP BERPIKIR ANEH-ANEH 

Bacaan Setahun:
Luk. 20:1-26, Kej. 35:1-36:43, Mzm. 27

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8)

Ketika dunia terasa semakin keras dan kejam, masa depan tidak menentu, kehidupan semakin sulit, banyak orang yang suka berpikir aneh-aneh. Coba perhatikan syair lagu yang berjudul “Stop Berpikir Aneh-Aneh”, lagu dari Album “Nanyian Dari Timur”(Lirik lagu rohani Kristen dari GMS Live) yang berbunyi: “Jang talalu banyak pikiran. Nanti bikin hati susah. Seng boleh stress, frustasi, dan depresi. Semua itu seng ada gunanya. Pikirkanlah perkara mulia. Stop berpikir aneh-aneh. Daripada pikir yang aneh-aneh. Lebe bae renungkan Firman Tuhan. Penting sekali penting sekali. Firman Tuhan penting sekali. Renungkan firman Tuhan setiap hari. Itu sangat penting sekali.”

Riset membuktikan bahwa sumber penyakit yang paling besar berasal dari pikiran. Dalam dosa, manusia suka memikirkan apa yang jahat dan tidak benar di mata Tuhan. Paulus mengajak jemaat di Filipi belajar mengontrol atau melatih pikiran untuk hal-hal yang baik. Banyak hal yang kita lakukan, dipicu dan dikendalikan oleh apa yang kita pikirkan. Ketika kita berpikir kotor kita didorong untuk melakukan hal yang kotor pula. Sebaliknya, apabila kita memikirkan apa yang benar, yang mulia, yang adil, suci, kita juga akan melakukan hal-hal benar, mulia, adil, suci. Paulus sendiri mempraktikkan prinsip ini, sehingga ia dapat hidup tanpa didikte oleh keadaan (ayat 10-13).

Pikiran tidak memiliki kekuatan otonom untuk menentukan apa yang hendak dipikirkannya. Pikiran membutuhkan anugerah Tuhan agar dapat berfungsi dengan benar. Pengudusan pikiran adalah hal yang sangat penting. Dengan anugerah Tuhan kita melatih pikiran kita dengan jalan merenungkan firman Tuhan (ayat 8). Hal-hal dalam ayat 8 ini meliputi berbagai macam modus kehidupan. “Yang Benar” mencakup aspek rasionalitas; “Yang Mulia” aspek ibadah; “Yang Adil” aspek hukum; “Kesucian atau Kemurnian” mencakup aspek kesalehan; “Yang Manis” aspek estetika; “Sedap Didengar” aspek informasi yang kita konsumsi; “Kebajikan” berkaitan dengan moral dan etika; “Patut Dipuji” mencakup konsep nilai. Kekristenan mengajarkan keutuhan. Jika hati kita telah dikuduskan oleh Kristus, maka seluruh aspek hidup kita pun harus dikuduskan.

Menapaki waktu-waktu ke depan, kita perlu selalu ingat kebaikan Tuhan pada masa lalu. Pikirkan dan jadikanlah itu disiplin rohani untuk melakukan firman Tuhan dengan setia, niscaya kita akan melangkah dengan penuh harapan dan menjalani hidup dengan penuh makna. (AU)

Questions:
1. Bagaimana mengontrol pikiran Anda?
2. Mengapa kita harus senantiasa berpikir benar? Apa dampaknya dalam kehidupan kita? Diskusikan!
Values:
Pikiran membutuhkan anugerah Tuhan agar dapat berfungsi dengan benar.

Kingdom’s Quotes:
Pikirkan setiap firman Tuhan yang Anda baca/dengar, karena daripadanya Anda akan memperoleh hikmat Tuhan untuk memimpin langkah-langkah Anda ke depan.