SUDAHKAH HIDUPMU BERPENGARUH?

SUDAHKAH HIDUPMU BERPENGARUH? 

Bacaan Setahun: 
Yer. 27-29, Ibr. 7 

“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang injil kasih karunia” (Kisah Para Rasul 20:24)

Judul renungan hari ini untuk kita renungkan bersama, apakah hidup saya sudah  berpengaruh bagi orang-orang yang ada di sekitar saya? Apakah hidup saya sudah memberi kontribusi bagi mereka, atau sebaliknya saya justru yang selalu merepotkan dan mencari keuntungan dari mereka? Hal ini janganlah sampai terjadi. Hidup terlalu singkat, kalau kita belum berpengaruh, belum bermakna dan belum bermanfaat bagi sesama, kita merupakan orang-orang yang malang.

Kita berkaca dari kehidupan seorang rasul Paulus. Dalam hal memberi pengaruh, dialah yang layak kita teladani. Bagaimana tidak, bahkan untuk urusan memberi kesaksian tentang injil ia tidak menghiraukan nyawanya sedikit pun. Ini membuktikan bahwa hidup menjadi saksi Kristus adalah suatu keharusan dan patut diperjuangkan sampai akhir.

Esensi menjadi saksi Kristus adalah menghidupi Firman Tuhan, apa yang saya lakukan cocok dengan apa yang saya katakan. Kerap kali banyak orang tersandung dengan kelakuan orang Kristen karena kelakuan dan perkataannya tidak cocok, tidak sinkron dengan nilai-nilai Kebenaran, malah kehidupannya lebih kacau dari kehidupan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.

Hidup yang berpengaruh tentu harus berpadanan dengan Injil Kristus. ”Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari berita Injil” (Filipi 1:27). Injil Kristus identik dengan keteladanan di dalam kasih, keteladanan di dalam iman, dan keteladanan di dalam hal memberi. 

Hidup kita harus berpengaruh di dalam kasih artinya kasih yang kita aplikasikan bersifat universal, kepada semua orang, tidak memandang bulu. Berpengaruh di dalam iman artinya iman kita kepada Kristus, akan karya keselamatan serta perbuatan-Nya yang heran dan ajaib dapat juga membangkitkan iman percaya saudara-saudara seiman kita dan juga mereka yang belum percaya kepada Kristus. Berpengaruh di dalam hal memberi, artinya apa yang kita berikan untuk sesama kita tanpa memperhitungkan untung ruginya apa buat saya, tetapi apakah itu menjadi berkat bagi mereka.

Bila hidup kita sudah berpadanan dengan Injil Kristus, maka tidak usah diragukan lagi, tentu hidup kita dengan sendirinya akan berpengaruh kepada orang lain yang ada di sekitar kita, terutama kepada jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. (LA)

Questions:
1.Bagaimana seharusnya hidup orang Kristen dikatakan berpengaruh?
2. Dalam hal apa saja hidup kita dikatakan berpengaruh?

Values:
Kekristenan selalu berbicara mengenai memberi pengaruh. Sebagai warga Kerajaan pengaruh yang paling besar yang bisa kita lakukan adalah menjadi Representatives of Christ Kingdom.

Kingdom’s Quotes:
Seperti ragi dalam adonan, sekalipun sedikit akan berdampak besar bagi adonan. Demikian kehidupan orang percaya, walau minoritas, harus bisa berdampak yang besar bagi dunia ini.