Suffering For The King | Dr. Ir. Hendra Dinata

Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, (Filipi 1:29)

Tuhan Yesus telah memilih dan menyelamatkan kita untuk menjadi serupa dalam penderitaan-Nya. Banyak orang Kristen gagal dalam hal ini. Bagi kita sebagai orang percaya, penderitaan ini sesungguhnya merupakan hak istimewa dan sukacita besar..

Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
(Kolose 1:24)

Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. (2 Timotius 2:12)

Bagaimana agar kita bisa bertekun dalam penderitaan bagi Kristus? 2 Timotius 2:1-13

Bertekunlah dalam Proses (ayat 1-7)

Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. (2 Timotius 2:1-2)

Untuk bisa bertekun, kita perlu pemahaman yang baik dan benar tentang Alkitab. Hari-hari ini ada banyak penyesatan karena Alkitab tidak dipahami dengan benar, sehingga ada banyak orang terguncang imannya, bahkan meninggalkan Tuhan. Proses mengikut Yesus digambarkan seperti prajurit yang bertahan di bawah tekanan (ayat 3-4). Kita sebagai prajurit berfokus untuk menyenangkan hati Tuhan. Juga digambarkan seperti olahragawan yang mengikuti aturan yang Tuhan tetapkan (ayat 5) dan juga seperti petani yang bekerja keras (ayat 6).

Mengingat Orang-orang Pilihan Allah (ayat 8-10)

Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. (Filipi 2:7-9)

Yesus adalah Raja yang berkuasa, tetapi mengosongkan diri-Nya, bermahkota duri, bahkan mati di kayu salib. Demikian juga seharusnya kita ikut menderita bersama Dia untuk mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang supaya mereka juga menerima keselamatan. Pemberitaan Injil bisa dihambat, tetapi Firman Tuhan tidak bisa dihambat, karena tidak ada kuasa manapun yang dapat menghambat Firman Tuhan.

Ada 3 tipe orang Kristen dalam memandang korban Kristus, yaitu Kristen yang binasa, yang rugi dan yang bijaksana.

Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
(1 Korintus 3
:12-15).

Orang Kristen yang binasa adalah yang menganggap ada banyak cara untuk menerima keselamatan selain melalui korban Kristus. Orang Kristen yang rugi adalah orang Kristen yang akan merasa malu saat kedatangan Kristus, mereka kehilangan kesempatan memenangkan jiwa dan kehilangan kesempatan untuk terlibat dalam pelayanan. Orang Kristen yang bijaksana sangat menghargai korban Kristus, sehingga menggunakan setiap waktu dan kesempatan untuk membangun sesuatu yang mulia dan bernilai kekal.

Fokus pada Upah yang Kekal (ayat 11-13)

Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. (Wahyu 20:4).

Ketekunan kita untuk menderita dengan Kristus akan berbuahkan hal yang indah dan mulia, dimana kita akan memerintah bersama Yesus dalam kekekalan. Ini lebih mulia daripada upah harta di dunia sekarang ini. Itulah sebabnya jangan terkecoh dengan upah yang sementara dan pasti akan berlalu, yaitu: harta, kemewahan, kesenangan dunia dan sebagainya. Nantikanlah upah yang kekal, yang akan Tuhan Yesus berikan kepada kita.

Hidup sebagai orang percaya tidaklah mudah. Ada berkat-berkat yang Tuhan sediakan, namun secara bersamaan ada tantangan dan penderitaan yang harus kita jalani. Jika kita tetap setia mengikut Yesus, bersedia menderita menjalani proses kehidupan, selalu menghargai korban Kristus yang telah menebus kita dan berfokus kepada kekekalan, maka kita akan kedapatan sebagai orang yang benar dan berkenan, dan akan tiba waktunya memerintah bersama dengan Dia. Amin. (VW).