Suffering for The King | Rev. Dr. Peter Kumar

Kita semua akan memasuki masa-masa sukar, akan melewati penderitaan. Iman kita akan mengalami tantangan. Dalam tahun ini, Tuhan berbicara ada tiga hal tentang Indonesia. Pertama, akan ada banyak orang percaya meninggalkan Aku. Ini berbicara tentang orang beriman, bukan orang yang belum percaya Yesus. Kedua, banyak gereja akan ditutup. Ketiga, banyak hamba Tuhan akan mengalami tantangan. Bapak Gembala Pdt. Timotius Arifin mendapatkan pewahyuan khusus agar umat Tuhan atau jemaat mempersiapkan diri untuk menderita. Ini tema yang langka. Mari jemaat kita persiapkan diri untuk menderita bagi Sang Raja.

 

Hamba-hamba Tuhan akan mendapatkan tantangan. Jika kita ditantang, apakah kita mampu berdiri teguh? Dalam 2-3 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami banyak perubahan besar.  Tahun 2004 Rev. DR. Peter Kumar pertama kali datang ke Indonesia. Tuhan berbicara tentang Indonesia. Pertama, Indonesia adalah bangsa pilihan Tuhan. Indonesia dipilih untuk memberitakan Injil ke negara-negara muslim. Kita punya kesempatan besar untuk memenangkan jiwa bukan hanya di Indonesia bahkan ke seluruh dunia. Mandat Kerajaan diberikan kepada orang percaya di Indonesia. Yang ketiga, akan ada jutaan orang Indonesia akan berbalik kepada Tuhan. Nubuatan ini membuat Rev. Peter Kumar rindu selalu ke Indonesia, untuk ikut terlibat dalam proyek Tuhan. Datang untuk melihat pekerjaan Tuhan di Indonesia.

 

Kisah Para Rasul 8:1-4

Dan Saulus senang juga atas pembunuhan itu. Hari itu juga jemaat di Yerusalem mulai dikejar-kejar, sehingga semua orang beriman, kecuali rasul-rasul, terpencar-pencar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang yang takut kepada Allah menguburkan Stefanus dan menangisi dia dengan sangat sedih. Tetapi Saulus terus saja berusaha menghancurkan jemaat. Ia pergi dari rumah ke rumah dan menyeret ke luar orang-orang percaya, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara. Orang-orang percaya yang sudah terpencar itu memberitakan Kabar Baik dari Allah itu ke mana-mana.

 

Alkitab menceritakan tentang penganiayaan dan tantangan. Tantangan membuat kita harus memilih:  Apakah kita akan tetap mau maju menjadi mandat Kerajaan atau kita menyerah? Saulus selalu menantang orang percaya waktu itu. Banyak orang percaya menderita. Mereka lari ke Yudea dan Samaria. Mengapa mereka lari ke sana?

 

Kisah Para Rasul 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Orang percaya saat itu, sudah menerima kuasa Roh Kudus dan mereka harus melaksanakan mandat Kerajaan. Tujuan orang percaya lari ke Yudea dan Samaria untuk menjadi saksi Kristus.

 

Ada tiga hal yang harus dilakukan bagi orang percaya ketika menerima tantangan:

  1. Tetaplah berdiri tegak sebagai mandat Kerajaan Allah

Tidak mudah tetap berdiri di tengah situasi yang sulit. Jika kita mau berkorban dan rela menderita bagi Kristus, Tuhan pasti akan menguatkan kita.

  1. Lebih dari sekedar percaya kepada Tuhan, tetapi Tuhan sudah memberikan kepercayaan kepada orang percaya. Oleh sebab itu setiap orang percaya harus bergerak untuk melaksanakan mandat Kerajaan yang sudah diberikan oleh Tuhan. Jadilah saksi-saksi Kristus.

 

  1. Kita harus berdiri sampai garis akhir/setia sampai mati

Dalam Kisah Para Rasul 7:54-60 Begitu anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya yang dikatakan oleh Stefanus, mereka sakit hati dan marah sekali kepadanya. Tetapi Stefanus yang dikuasai oleh Roh Allah, memandang ke langit. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di tempat berkuasa di sebelah kanan Allah. “Lihat,” kata Stefanus, “saya melihat sorga terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah!”Anggota-anggota mahkamah itu menutup telinga mereka sambil berteriak-teriak, lalu serentak menyerang Stefanus. Mereka menyeret dia ke luar kota kemudian melemparinya dengan batu. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu menitipkan pakaian mereka pada seorang muda yang bernama Saulus. Sementara mereka melempari Stefanus, Stefanus berseru, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Lalu ia berlutut dan berteriak dengan suara yang keras, “Tuhan, janganlah dosa ini ditanggungkan ke atas mereka!” Sesudah mengatakan begitu ia pun mati.

 

Stefanus menjadi teladan bagi orang percaya. Dia berdiri teguh, setia sampai mati. Ketika orang-orang marah dan melempari dia dengan batu, tetapi Stefanus melihat sorga, melihat Seseorang berdiri. Saat itu, Stefanus sedang menderita bagi Sang Raja. Saulus tidak dapat melihat apa yang dilihat oleh Stefanus. Seakan-akan Saulus bertanya dalam hatinya, mana sorga yang kamu lihat? Mana Yesus yang kamu lihat? Sementara Saulus dengan giat-giatnya berusaha membunuh orang-orang percaya. Ketika ia sedang berjalan mendekati kota Damsyik, maka turunlah cahaya dari langit.  

 

Kisah Para Rasul 9:4-6

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.”

Saulus, seorang pembunuh bertanya: Siapakah Engkau Tuhan? Apa yang bisa aku lakukan? Inilah titik balik Saulus, sejak itu kehidupan Saulus berubah. Butuh kerjasama antara Tuhan dengan orang percaya. Kita tidak bisa hanya berdiam diri sebagai orang percaya. Tuhan Yesus berkata Ikutlah Aku, Aku akan jadikan engkau penjala manusia. Tuhan bertanya, maukah engkau bekerja sama dengan Aku? Menjadi saksi-saksi-Ku sebagai mandat Kerajaan Allah.

 

Inilah nubuatan untuk bangsa Indonesia. Indonesia dipilih Tuhan, Indonesia milik-Ku. Indonesia mendapatkan panggilan yang luar biasa dari Tuhan dan orang-orang percaya di Indonesia harus menjawabnya. Mari kita lebih peka dengan suara Roh Kudus dan berjalanlah menurut pimpinan Roh Kudus. Seperti Yesus selalu bertanya kepada Bapa apa yang harus dilakukanNya. Begitu juga orang percaya baik secara pribadi maupun kelompok gereja bertanyalah kepada Tuhan, apa yang harus saya lakukan? Perlu pengorbanan untuk kita tetap berdiri sebagai mandat Kerajaan. Bersiaplah untuk menderita bagi Sang Raja tetapi kita akan melihat Yesus. Sebab satu orang diselamatkan, seluruh sorga bersukacita. Haleluyah.. (RJ)