SURAT KEPADA DUNIA
Bacaan Setahun:
2 Raj. 11-12, Mrk. 11
“Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” (Galatia 1:10)
Kitab Galatia adalah sebuah surat yang ditulis oleh Paulus sekitar tahun 49M kepada jemaat di Galatia. Mereka adalah orang-orang yang sebelumnya dilayani dan dimenangkan oleh pelayanan Paulus. Setelah beberapa lama di Galatia, Paulus melanjutkan perjalanan pelayanannya sampai suatu ketika Paulus mendengar sebuah kabar bahwa ternyata jemaat di Galatia telah dibingungkan dengan pengajaran-pengajaran yang lain. Di antaranya adalah pengajaran yang mengatakan bahwa keselamatan harus disertai dengan menjalankan kegiatan keagamaan Yahudi seperti; sunat bagi laki-laki, makan makanan yang kosher dan lain-lain. Mendengar berita ini tentu Paulus menjadi sedih dan marah dan ditulislah surat ini kepada jemaat di Galatia, sebagai sebuah pengajaran iman di tengah berita hoax yang simpang siur di tengah-tengah jemaat. Itulah konteks dari tulisan Paulus menulis kitab Galatia.
Ketika Paulus menuliskan tulisan ini tentunya Paulus menyadari bahwa ada dua kemungkinan yang akan ia hadapi sebagai konsekuensi atas tulisannya, entah diterima atau justru mendapat pertentangan. Paulus dapat saja memilih untuk menulis sebuah tulisan yang lebih “aman” atau lebih “tengah-tengah” agar terhindar dari pertentangan. Namun dari Kitab Galatia 1:10 kita dengan jelas dapat membaca bahwa Paulus memutuskan untuk menuliskan kebenaran Firman Tuhan, walaupun dengan risiko Paulus akan mendapat pertentangan, namun Paulus memilih untuk bersikap bold atau tegas dan berani dalam menyampaikan kebenaran.
Barangkali situasi yang dihadapi Paulus kala itu, mirip dan masih relevan dengan yang saya dan saudara alami hari-hari ini. Sempat viral di sosial media pernyataan seorang yang mengatakan dirinya seorang pastor yang mengatakan bahwa dia tidak yakin bahwa Tuhan tidak akan menyelamatkan orang yang baik perbuatannya hanya karena dia tidak percaya Yesus. Apakah memang itu yang dia yakini atau ia hanya ingin pernyataannya diterima oleh kelompok lain, saya tidak tahu, namun seperti apa yang Paulus telah contohkan kepada kita, maka kita harus dengan berani dan tegas mengatakan kebenaran Firman Tuhan kepada dunia. Keadaan dunia saat ini penuh dengan berbagai pengajaran. Banyak orang menjadi bingung dengan berbagai pengajaran, ada yang ragu-ragu jika meninggal akan ke mana, ada yang tidak tahu dan tidak percaya akan adanya kekekalan, bahkan ada yang masih “bingung” dengan jenis kelaminnya.
Dunia sangat membutuhkan saudara dan saya untuk memberikan sebuah “surat” untuk dapat mereka baca. Mereka membutuhkan jawaban atas kebingungan mereka dari kita sebagai murid-murid Tuhan. Dengan bantuan Roh Kudus, kitalah yang harus memberikan jawaban bagi dunia. Matius 5:14 berkata “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” Jadilah jawaban! Anda bersedia? (SS)
Questions:
1. Apakah anda pernah mengalami kondisi seperti yang Paulus alami di atas?
2. Bagaimana cara anda menyampaikan kebenaran kepada orang lain agar mereka tidak tersinggung? Diskusikan!
Values:
Dengan bantuan Roh Kudus, kitalah yang harus memberikan jawaban bagi dunia.
Kingdom’s Quotes:
Sebagai murid-murid Tuhan kita adalah penyuara kebenaran bagi dunia.