TAHUN ULAR KAYU

TAHUN ULAR KAYU 

Bacaan Setahun:
Luk. 21, Kej. 38, Mzm. 29

“Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.” (Yesaya 42:8)

Tahun Baru Imlek 2025 yang dikenal sebagai Tahun Ular Kayu memiliki makna mendalam Tdalam budaya Tionghoa. Ular sering diasosiasikan dengan kebijaksanaan, strategi, dan intuisi, sementara elemen kayu menggambarkan pertumbuhan, fleksibilitas, dan kreativitas. Namun, bagaimana seharusnya seorang Kristen memandang hal ini?

Dalam perspektif Alkitab, ular sering memiliki konotasi negatif, terutama ketika kita mengingat kisah di Taman Eden (Kejadian 3:1-5), di mana ular menjadi simbol tipu daya dan dosa. Namun, di sisi lain, dalam Bilangan 21:9, Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga sebagai sarana penyelamatan bagi orang Israel yang memandangnya dengan iman. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan bisa memakai segala sesuatu, termasuk simbol yang tampaknya negatif, untuk tujuan yang baik

Sebagai orang Kristen, kita tidak perlu terikat pada zodiak atau elemen tahun tertentu. Imlek adalah momen untuk menghormati keluarga, mengucap syukur atas pemeliharaan Tuhan, dan memulai tahun baru dengan pengharapan. Namun, kita harus melakukannya dengan pemahaman yang benar. Yesaya 42:8 berkata, “Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.” Ini mengingatkan kita untuk menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup, bukan tradisi atau simbol tertentu

Tahun kayu dapat menjadi pengingat bagi kita untuk bertumbuh dalam iman seperti pohon yang berakar kuat di dalam Kristus (Mazmur 1:3). Sedangkan ular dapat mengingatkan kita untuk tetap bijaksana dan waspada terhadap tipu muslihat dunia. Seperti yang Yesus katakan dalam Matius 10:16, “Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2025, jadikanlah momen ini untuk refleksi dan pembaruan diri. Biarkan setiap rencana kita dipimpin oleh Roh Kudus, bukan oleh ramalan atau kepercayaan tradisional. Marilah kita memulai tahun ini dengan hati yang berfokus kepada Tuhan, percaya bahwa Dia yang memegang masa depan kita

Seperti kayu yang bertumbuh kokoh dan ular yang bijaksana, biarlah hidup kita menjadi kesaksian akan kasih Tuhan yang memimpin dan memberkati sepanjang tahun ini. Selamat Tahun Baru Imlek! Tuhan memberkati. (DH)

Questions:
1. Bagaimana cara menghindari pengaruh tradisi tanpa kehilangan makna dalam perayaan Imlek?
2. Apa yang bisa kita pelajari dari sikap Yesus tentang kebijaksanaan dan ketulusan?
Values:
Jangan biarkan tradisi atau kepercayaan dunia menguasai hidup kita; biarkan Roh Kudus yang memimpin setiap langkah kita.

Kingdom’s Quotes:
Seperti pohon yang berakar kuat, biarlah iman kita bertumbuh kokoh di dalam Kristus sepanjang tahun ini.