TAK PUSING SOAL PENGHIDUPAN
Bacaan Setahun:
Yer. 50-51,Mzm. 137
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” (2 Timotius 2:3-4)
Rasul Paulus adalah seorang Rasul yang hebat baik secara intelektual maupun di dalam karya penginjilannya. Karena Rasul Pauluslah berita Injil lebih cepat tersebar sampai ke Turki, Yunani dan Itali. Ia bukan hanya rajin mengabarkan Injil tetapi ia juga membuka sidang jemaat di banyak kota dan daerah, seperti Korintus, Galatia, Filipi dan Roma.
Di dalam surat penggembalaannya Ia mengajarkan untuk jemaat tetap rajin, taat dan setia. Di dalam suratnya itu ia mengibaratkan pengikut Kristus harus seperti petani yang rajin, mau bersusah payah dan juga sabar, layaknya petani yang harus rajin menabur dan sabar menunggu waktu menuai. Ia juga mengibaratkan pengikut Kristus sebagai atlet yang terus fokus berlatih walau belum waktunya bertanding. Bahkan ia mengibaratkan dirinya juga sebagai petinju, yang terlatih dan tidak sembarangan memukul.
“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:26-27)
Yang lebih hebatnya lagi ia mengibaratkan pengikut Kristus sebagai seorang prajurit atau tentara. Karena menurut Rasul Paulus seorang tentara tujuan hidupnya bukan lagi untuk diri sendiri, tapi totalitas untuk Kerajaan dan Sang Raja. Dan Rasul Paulus menyampaikan kebenaran, sebagai tentara atau prajurit kita tidak perlu lagi memusingkan diri soal ‘kebutuhan penghidupan’, mengapa? Karena semua itu sudah dijamin Kerajaan. Tugas seorang prajurit fokusnya hanya mengikuti perintah dan arahan komandannya.
Pesan ini harusnya menghibur sekaligus menegur kita sebagai pengikut Kristus, mengapa? Karena sebagai orang Kristen kita seringkali pusing dan kuatir dengan kehidupan sehari-hari kita. Seharusnya kita tidak lagi pusing dengan kehidupan kita, kalau kita masih pusing jangan-jangan kita bukan tentara Kristus, atau mungkin kita tentara yang sedang desersi, yang tidak lagi mengikuti perintah Sang Komandan.
Sebagai pengikut sekaligus tentara Kristus kita seharusnya memahami apa yang Rasul Paulus sampaikan. Karena ada tujuan atau misi yang mulia Sang Raja di dalam hidup kita sebagai tentara. Maka dapat dipastikan persoalan biaya hidup kita dan keluarga sudah dijamin penuh oleh Kerajaan. Kesimpulannya jangan lagi kuatir, jadilah tentara Kristus sejati, dan jangan pusing lagi, karena kehidupan Anda dan keluarga sudah dijamin Sang Raja. Anda percaya? (DD)
Questions:
1. Sebagai orang Kristen kita ini ibarat apa? Jelaskan!
2. Mengapa sebagai prajurit kita tidak perlu memusingkan diri dengan soal penghidupan?
Values:
Sang Raja tak mungkin tidak menjamin keperluan hidup bagi para prajurit dan keluarganya.
Kingdom’s Quotes:
Hidup seorang prajurit bukanlah miliknya sendiri, ia milik negara. Itu sebabnya ia harus bersiaga kapanpun negara membutuhkan.