TAKING ACTION
Bacaan Setahun:
Yer. 34-35 , Ibr. 10
“Sebab itu, lakukan dan peliharalah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi jangan turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” (Matius 23:3 – TB2)
Kita pernah mendengar beberapa orang berkata ‘NATO’. Kata ‘NATO’ ini tidak berkaitan dengan North Atlantic Treaty Organization atau Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, yaitu aliansi militer yang dibentuk pada tahun 1949 oleh negara-negara Amerika Utara dan Eropa dengan tujuan membangun pertahanan kolektif melawan ancaman militer dari Uni Soviet dan sekutunya. Kata ‘NATO’ yang sering kita dengar merupakan kepanjangan dari No Action Talk Only yaitu Tidak Ada Tindakan, Hanya Berkata Saja artinya omong kosong.
Yesus memperingatkan para murid-Nya dan orang banyak yang mengelilingi-Nya bahwa para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu cakap mengajar namun mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Jika demikian, apa yang harus kita lakukan? Seperti judul renungan hari ini maka kita harus taking action atau mengambil tindakan, tentunya mengambil tindakan yang konkret. Mari kita belajar menjadi pelaku Firman dan bukan menjadi pendengar saja.
Yang pertama, jadilah pelaku Firman Tuhan – Yak 1:22. Banyak orang pandai membaca dan menguraikan bahkan membincangkan Firman Tuhan namun sedikit orang yang sungguhsungguh melakukan Firman Tuhan yang telah mereka perbincangkan. Banyak orang jago berdebat menggunakan Firman Tuhan namun sayangnya mereka bukan pelaku Firman Tuhan. Apakah kita termasuk orang seperti itu? Harapan saya tentu saja anda tidak termasuk orang yang pandai membaca dan membincangkan Firman Tuhan saja, namun anda menjadi pelaku Firman Tuhan. Kita harus membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari, lalu kapan prakteknya? Kita memraktekkan Firman Tuhan lewat permasalahan dan tantangan kehidupan yang diperhadapkan kepada kita, dengan demikian kita akan memraktekkan Firman Tuhan. Kita tak perlu meminta masalah datang kepada kita karena masalah akan datang di saat yang tak terduga, namun setiap masalah yang datang kepada kita merupakan tempat kita memraktekkan Firman Tuhan.
Yang kedua, jadilah inspirator – Flp 3:17. Rasul Paulus dengan penuh keyakinan menyatakan agar jemaat di Filipi mengikuti keteladanannya. Tentu saja jemaat Filipi sangat mengenal Paulus yang pernah tinggal bersama mereka di Filipi. Demikian pula dengan kita, Yesus mau kita menjadi inspirator bagi orang-orang yang mengenal kita. Tujuan kita menjadi inspirator adalah menjadi teladan bagi orang-orang yang mengenal kita. Yesus mau keteladanan kehidupan kita mewarnai kehidupan orang-orang yang mengenal kita sehingga mereka melakukan hal yang sama dengan kita bahkan lebih baik daripada yang pernah kita lakukan. Oleh sebab itu kita bertanggung jawab untuk memaksimalkan setiap karunia, potensi, kecakapan, kemampuan, kepandaian dan keterampilan yang sudah dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Sudahkah kita menjadi teladan bagi orang-orang yang mengenal kita? (DW)
Questions:
1. Mengapa Yesus mau kita menjadi inspirator dan teladan bagi orang-orang yang mengenal kita?
2. Bagaimana caranya menjadi inspirator dan teladan bagi orang-orang yang mengenal kita?
Values:
Seorang Warga Kerajaan ALLAH adalah pribadi yang mau membagi keteladanan kehidupannya kepada orang-orang yang mengenalinya.
Kingdom’s Quotes:
Inspirasi dan keteladanan kehidupan kita nampak saat kita menghadapi permasalahan kehidupan. Tetaplah mengandalkan tuntunan Firman-Nya.