TAMPAR PIPI KANAN, BERIKAN PIPI KIRI

TAMPAR PIPI KANAN, BERIKAN PIPI KIRI 

Bacaan Setahun: 
2 Sam. 20-21 
Mzm. 71 
Ams. 30 

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Matius 5:39).

Ini adalah perkataan Yesus yang “absurd.” “Ini hanya metafora,” kata banyak penafsir. Mana ada orang ditampar pipi kanan dengan senang hati memberi pipi kiri? Kalau kita kesakitan, maka refleks kita pasti membalas atau paling tidak menghindar. Tidak masuk akal jika kita dengan senang hati malahan memberikan pipi kiri. Ini bukan hal yang manusiawi. Maksudnya pasti tidak mampu dilakukan oleh seorang manusia pun. Bukankah firman Tuhan itu harus relevan? Kecuali yang menampar itu adalah adalah anak kita yang masih balita, ya, kita bisa memaklumi karena tamparannya lucu dan tidak menyakitkan. Perhatikan bahwa kalimat “ia tidak tahu apa yang mereka perbuat” adalah potongan doa yang dikatakan Yesus saat ia di atas kayu salib (walau Ia disalibkan tanpa terbukti bersalah).

Ketika mereka sampai di tempat yang bernama “Tengkorak,” mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:33-34 )

Sekarang saya baru mengerti di dalam pemahaman Yesus seorang yang memusuhi dan perbuat tidak adil kepada sesamanya, adalah anak-anak secara rohani, anak-anak secara spiritual. Mungkin seorang itu sudah dewasa secara umur tetapi mereka anak-anak secara spiritual. Seorang yang dewasa secara spiritual tidak mungkin berbuat tidak adil dan memusuhi orang lain. Bahkan didalam pemandangan Yesus, para imam dan ahli taurat yang bersekongkol untuk menyalibkan-Nya, (walau terbukti tak bersalah secara hukum) mereka yang usianya lebih tua daripada-Nya, adalah anak-anak yang sedang lucu-lucunya secara spiritual. Itu sebabnya Yesus tidak membalas (walau Ia mampu dan berkuasa). Yesus memaklumi, Yesus mengampuni, dan Yesus mengasihi, karena mereka benar-benar tidak paham dengan apa yang mereka perbuat.(DD)

Questions:
1. Sudahkah Anda dewasa secara rohani? Apa tandanya seorang dewasa secara rohani?
2. Bisakah Anda berdoa kepada orang yang menyakiti Anda dengan doa seperti doa Tuhan Yesus yang mengampuni para musuh-Nya?

Values:
Cara pemaksaan dan kekerasan menunjukkan sifat kanak-kanak secara rohani.

Kingdom Quote:
Kedewasaan rohani dapat ditunjukkan dengan sikap membalas kejahatan dengan kebaikan.