TEGAR TENGKUK

TEGAR TENGKUK 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 34 
Kej. 33-34 

“Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan” (Kejadian 33: 2-3).

Tegar tengkuk – kata ini tidak lazim kita pakai, namun kata ini sering kita baca di Perjanjian Lama dan selalu dikaitkan dengan karakter bangsa Israel yang tidak penurut. Di dalam bahasa Ibrani ditulis “Qeseh-Oref” yang arti harafiahnya “keras leher” bahasa Inggris nya diterjemahkan “stiff necked” yang artinya juga “keras leher”.

Di dalam Perjanjian Lama ada kisah bahwa TUHAN tidak mau menyertai bangsa Israel yang dipimpin Musa untuk menuju Kanaan, namun TUHAN menggantikan dengan penyertaan Malaikat-Nya. Alasannya adalah, karena bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk (tidak penurut – bebal ). Maka jika TUHAN ada di tengah mereka, sedang mereka tidak penurut dan suka bersungut-sungut, maka akan berakibat mereka akan mengalami kebinasaan. Kisah ini tertulis di dalam Kejadian 33:1-3.

Jadi kalau kita renungkan, walau bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk, TUHAN tetap melindungi mereka! Pertanyaannya, bagaimana seandainya Israel adalah bangsa penurut? Tentu TUHAN sendiri akan berjalan di tengah-tengah mereka, bukan hanya Malaikat Tuhan yang diutus.

Bagaimana dengan kita? Orang Kristen yang juga sering disebut Israel rohani, artinya seperti bangsa Israel yang dipilih Tuhan. Kita yang percaya disebut juga umat pilihan Tuhan. Ini berarti juga Tuhan tetap mengasihi kita walau kita orang Kristen yang “tegar tengkuk”, namun Tuhan tetap mengampuni kita apapun dosa kita, asalkan kita sungguh meminta pengampunan. Namun alangkah indahnya jika kita mempunyai kesadaran bahwa Tuhan mencintai kita sedemikian rupa sehingga kita rindu membalas cinta-Nya dengan kesetiaan dan ketaatan. Sehingga kesadaran tanpa paksaan ini akan menjadi karakter kita. Kita tidak sama dengan bangsa Israel jasmani yang dijuluki “tegar tengkuk atau keras kepala.” Dan kita seharusnya mempunyai julukan yang lebih ” keren”, bukan si tegar tengkuk, tetapi hamba yang berkenan, atau hamba yang baik dan setia. Seperti yang ditulis di dalam Matius 25:23 “Maka kata tuannya itu berkata kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Amin ( DD)

Questions:
1. Menurut Anda mengapa Bangsa Israel bangsa yang tegar tengkuk?
2. Apa akibat mereka yang tegar tengkuk itu?

Values:
Menjadi warga kerajaan kita harus membiasakan diri setia dan dimulai dari setia dalam perkara yang kecil.

Kingdom Quote:
Kesadaran bahwa Tuhan mengasihi kita seharusnya memberikan motivasi kepada kita untuk taat dan setia.