TERGODA SOMBONG
Bacaan Setahun:
Kej. 43
2 Tim. 4
Mzm. 31
“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak mengatasi ketinggian awan-awan hendak menyamai Yang Mahatinggi” (Yesaya 14:12–14).
Apa yang ada di benak Anda ketika saya menyebutkan nama malaikat Lucifer? Tentu kita akan langsung terkonek dengan kisah malaikat yang penuh talenta dalam memainkan beragam alat musik dengan sayap-sayap kerubimnya yang megah. Jika kita menonton pagelaran orchestra symphoni tentu kita akan berdecak kagum karenanya. Mengapa? Karena pagelaran tersebut mahal dengan alunan musik klasik yang bercita rasa tinggi. Demikian yang dilakukan oleh malaikat Lucifer sebelum ia dibuang jatuh ke bumi, kepiawaiannya memainkan musik yang indah menggodanya untuk mengambil tempat Yang Mahatinggi! Malaikat Lucifer berpikir, semua malaikat berdecak kagum dengan kepiawaiannya tersebut, dan memuja-mujanya. Mengapa mereka harus menyembah Allah? Mengapa mereka tidak hanya memuja dirinya saja? Di sinilah awal mula kejatuhan Lucifer. Ia tergoda sombong!
Hati-hati dengan segala kharisma yang Anda miliki, yang dapat membuat Anda tergoda sombong! Kita tidak bisa pungkiri, sering kali kita terjebak di dalam karunia, talenta, kekayaan, kelebihan, bahkan kharisma yang kita miliki. Sadar atau tidak, kita sering ‘terpeleset’ tergoda sombong. Kita ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita memiliki hal-hal tersebut, sehingga orang pun berdecak kagum dan melontarkan pujian bahkan memberikan tepukan tangan. Waktu saya menulis ini, saya membayangkan posisi Lucifer, yang ngeri benar bila kita tidak benar-benar menjaga hati kita tunduk pada Firman Tuhan. Dengan mudah Tuhan bisa melempar kita jatuh ke dasar yang paling dalam, bila kita tergoda sombong atau mencuri kemuliaan Tuhan, sama seperti yang dialami Lucifer
Sadari siapa kita, dan siapa yang sudah memberi kepercayaan itu pada kita! Ingatlah, bahwa semua karunia, talenta, kekayaan, dan kharisma hanyalah titipan Tuhan, bukan milik kita! Tidak ada bagian kita di situ untuk membanggakannya. Jangan tergoda sombong! Kita patut bersyukur bahwa sekalipun kita pernah terpeleset, tidak sampai dibuang Allah atau dilemparkan jatuh ke dasar yang paling dalam seperti Lucifer. Allah sangat mengasihi kita, karena kita ditebus dengan darahNya yang mahal. Sedangkan malaikat tidak ditebus. Bila kita menyadari dan memiliki pengertian seperti ini, masih bisakah kita tergoda sombong?
Mari miliki Roh takut akan Tuhan, kerendahan hati, dan kesadaran semua hanya karena anugerahNya! Jangan tergoda mengambil tempat Allah!(LA)
Questions:
1. Apa penyebab Lucifer jatuh?
2. Mungkinkah kita bisa jatuh seperti Lucifer? Lantas bagaimana kita berjaga-jaga supaya tidak jatuh?
Values:
Kesombongan adalah dosa tersembunyi yang seringkali tidak tampak di hadapan manusia.
Kingdom Quotes:
Kesombongan adalah awal dari kejatuhan.