TERHUBUNG

TERHUBUNG 

Bacaan Setahun:

Kis. 3, Ul. 17-18, Ayub 12

“Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.” (Mazmur 91:14)

Lagu pujian yang tampaknya lagi “in fashion,” alias tren, yang akhir-akhir ini sering dinyanyikan di ibadah hampir setiap Minggu adalah Kuterhubung dengan-Mu. Ketika hati kita senantiasa melekat pada Tuhan, firman-Nya menjadi dasar dan berdaulat atas kita, pastilah hidup kita akan berdampak bagi orang-orang sekitar. Terhubung dengan Tuhan bermakna memiliki hubungan dengan Tuhan serta mengutamakan perintah dan kehendak-Nya dalam hidup kita setiap hari, sehingga Kerajaan Allah hadir dan segala yang kita perlukan akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33). Sebagaimana kabel lampu yang terkoneksi dengan stopkontak, maka lampu akan menyala menerangi ruangan sekitarnya; demikian juga saat orang percaya selalu terhubung dengan sumber kehidupan, hikmat, dan kuasa; maka atribut terang dunia terefleksi menjadi kesaksian dan berkat, bahkan bagi mereka yang belum percaya.

Memasuki trimester kedua tahun persiapan ini, maka misi meratakan gunung tinggi hati dan bukit keangkuhan haruslah diwujudnyatakan dalam aksi mempraktikkan kerendahan hati dan melatihnya dalam kehidupan sehari-hari, karena Allah sungguh menentang orang yang congkak (1 Petrus 5:5). Padahal, senyatanya hal ini merupakan tantangan dan perjuangan berat yang rasanya sulit terlaksana ketika dunia dipenuhi oleh orang yang begitu sibuk dan berusaha menjadi lebih tinggi derajatnya dari yang lain, merasa lebih hebat saat mampu melihat kesalahan dan kekurangan sesamanya. Karena itu, orang percaya semakin sadar diri bahwa mereka sungguh harus selalu terhubung dengan Penciptanya, semakin melekat pada pokok anggur itu, karena memang di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5). Mempraktikkan kerendahan hati pastinya adalah latihan diri yang kurang populer di masa yang sukar ini, masa yang penuh tekanan dan persaingan tanpa henti, sementara banyak orang membual dan menyombongkan diri (2 Timotius 3:2).

Pada musim ini hendaknya kita menjadikan diri semakin melekat dan terhubung kepada-Nya, sehingga Dia akan memberi kemampuan menerapkan kerendahan hati untuk menyelesaikan misi meratakan gunung dan bukit kecongkakan. Senantiasa terhubung berarti memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan melalui berdoa, membaca dan merenungkan firman, beribadah, dan bersekutu dengan rekan seiman. Ketika mengakhiri tulisan ini dengan seruputan cappuccino racikan barista rumahan, terdengar alunan balada rock Scorpions Always Somewhere, dan memang lirik lagunya terdengar terhubung bahwa Ia, Tuhan, akan kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita, dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut (Mikha 7:19). (YL)

Questions:

1. Apa yang terjadi ketika kita senantiasa terhubung dengan Tuhan?
2. Bagaimana cara kita mengetahui bahwa seseorang memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan ?

Values:

Mempraktikkan kerendahan hati memerlukan kemampuan dan kasih karunia Tuhan.

Kingdom’s Quotes:

Aku suka dekat pada Allah, aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan Allah. (Mazmur 73:28)