TERIAKAN BARTIMEUS
Bacaan Setahun:
1 Taw. 3, Yoh 7
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” (Markus 10:47-48
Sudah lama saya tidak melihat para pengemis yang berkeliaran di kota Surabaya. Sebelumnya hampir di setiap tempat selalu kelihatan pengemis yang bergantian memintaminta, namun sekarang sudah jarang bahkan mungkin sudah tidak ada, itu menandakan kehidupan yang semakin baik?
Suatu kali, di tengah keributan orang banyak yang mengikut Yesus, ada seorang buta bernama Bartimeus berteriak, ”Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!” Secara manusia, Bartimeus bisa dikatakan sebagai orang yang tidak memiliki pengharapan dan masa depan (hopeless). Mengapa? Karena ia adalah orang yang tidak bisa melihat (buta) sejak kecil dan hidup dari belas kasihan orang lain semata. Alkitab menyatakan bahwa yang bisa dikerjakan oleh Bartimeus hanyalah ”…. Duduk dipinggir jalan dan mengemis”. Niscaya semua orang pasti memandangnya dengan sebelah mata alias meremehkannya, itulah sifat manusia!
Seringkali kita masih membeda-bedakan status/derajat seseorang. Kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita; kita hanya peduli terhadap orang yang peduli kepada kita, namun terhadap orang yang lemah (miskin) kita kerapkali menutup mata. Syukur kepada Tuhan, ada satu Pribadi yang selalu peduli dan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang dipandang ”rendah” oleh dunia, Dialah Tuhan Yesus Kristus! Ternyata teriakan Bartimeus sanggup menghentikan langkah Yesus.
Bartimeus percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang sedang dinanti-nantikan oleh bangsa Yahudi. Meski secara lahiriah tidak bisa melihat, tapi mata rohani Bartimeus terbuka dan melihat bahwa Yesus sanggup melakukan perkara yang ajaib karena Dia adalah Tuhan yang berkuasa, Dialah dokter di atas segala dokter. Karena itu ketika Yesus bertanya, ”Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Dengan penuh iman Bartimeus menjawab, ”Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Ternyata Bartimeus tidak meminta kekayaan, umur panjang dan sebagainya, tetapi ia fokus kepada kelemahannya, yaitu kebutaannya, dan ia minta kepada Tuhan untuk bisa melihat.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah fokus dan mengutamakan Tuhan dalam hidup kita? Apakah teriakan kita sanggup menghentikan langkah Yesus untuk menoleh kepada kita? Kita yang melek (bisa melihat), kita yang bukan pengemis, justru sering tidak bisa melihat kesetiaan dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Bahkan pengenalan kita akan Tuhan lebih rendah dari Bartimeus, karena itu marilah kita belajar mengenal Tuhan dengan lebih bersungguh-sungguh. Amin. (AU)
Questions:
1. Apa yang meyakinkan Bartimeus bahwa Yesus adalah Sang Mesias yang sanggup menolongnya?
2. Apakah Anda sudah sungguh-sungguh mengenalNya?
Values:
Seorang warga Kerajaan akan terus belajar mengenal Tuhan dengan benar setiap waktu.
Kingdom’s Quotes:
Bukan soal seberapa keras teriakan kita dalam memanggilNya tetapi tentang iman percaya kepada Tuhan Yesus Sang Mesias, yang sanggup mengubahkan kehidupan kita.