TERLUKA NAMUN TIDAK BERDARAH

TERLUKA NAMUN TIDAK BERDARAH 

Bacaan Setahun:
Ibr. 10:19-39 , Kel. 11:1-12:51, Amsal 4

“Tetapi kepada kamu yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” (Lukas 6:27)

Perintah Yesus tegas dan jelas kepada para murid-muridNya, yang mendengarkan Dia: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Ini tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dibutuhkan effort dan kerendahan hati untuk bisa mengaplikasikan firman Tuhan ini. Itulah sebabnya renungan hari ini saya beri judul: Terluka Namun Tidak Berdarah.

Tidak ada perintah yang Tuhan nyatakan kepada manusia yang nyaman bagi daging, pasti membutuhkan proses untuk kita dapat melakukannya. Yang paling tidak nyaman adalah dalam hal mengasihi/mengampuni orang yang telah berbuat jahat terhadap kita, apalagi kalau sampai disuruh berbuat baik kepada orang yang membenci kita, itu ibarat memercikkan perasan jeruk nipis ke luka yang masih basah. Pasti pedihnya terasa sampai ke ubun-ubun. Namun, apakah ketika kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan itu membuat kita sampai berdarahdarah? Tentu tidak bukan? Kita belum sampai seperti yang dialami oleh Yesus. Belum sampai pada fase Via Dolorosa. Kita mungkin terluka melakukannya, tidak nyaman melakukannya, namun tidak sampai berdarah. Artinya, kita bisa melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Syaratnya hanya mau mendengarkan dan mau melakukan apa yang Yesus perintahkan. Memang daging kita lemah untuk taat, tapi ingat di dalam diri kita juga ada Roh Kudus. Roh Kudus akan memampukan kita untuk bisa mengasihi dan berbuat baik kepada orang yang menjahati dan membenci kita.

Menyadari bahwa kita juga tidak luput berbuat salah kepada orang lain, maka sudah sepantasnya ketika sesama kita berbuat kesalahan terhadap kita, kita dapat memaafkan kesalahannya, bahkan menerima keberadaannya. Bayangkan kalau Yesus tidak mengampuni kita, kalau Yesus tidak mati buat kita, akan ke mana hidup kita berakhir? Padahal sangat pantas kalau Yesus tidak mengampuni kita, karena dosa-dosa kita yang terlalu besar. Tetapi DIA memberi teladan, mengasihi dan mengampuni tanpa syarat dengan menukarkan diriNya sebagai kurban tebusan atas dosa-dosa kita. Kita tidak sampai berdarah-darah di atas kayu salib. Kita hanya perlu mengasihi dan berbuat baik terhadap orang yang membenci kita

Mungkin kita terluka saat melepaskan pengampunan, kita masih merasa pedih ketika menyebut nama orang yang menyakiti kita di dalam doa-doa kita, namun percayalah, kasih karuniaNya pun dilimpahkan di dalam kehidupan kita untuk bisa mengalami pemulihan hati. Sampai pada akhirnya kita bisa mendoakan orang yang menyakiti kita bukan lagi dengan kepedihan hati karena ingat-ingat kesalahannya, namun dengan belas kasih Tuhan yang membawa orang tersebut kepada pertobatan. (LA)

Questions:
1. Apa makna terluka namun tidak berdarah dalam hal mengasihi?
2.Apa yang harus Anda lakukan untuk dapat mengalami pemulihan hati, terhadap orang yang telah berbuat jahat dan membenci Anda?
Values:
Kasih Yesus selalu lebih besar dari semua luka yang kita alami. Jadi, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.

Kingdom’s Quotes:
Luka yang berdarah saja bisa kering dan sembuh, apalagi luka namun tidak berdarah. Tidak ada yang sulit bagi Yesus. Kasihilah sesamamu seperti Dia mengasihimu!