TETAP RELEVAN
Bacaan Setahun:
Luk. 7:1-17, Kej. 8-10, Mzm. 4
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” (Galatia 5:22-23)
Kehadiran anggota baru dalam suatu komunitas sosial umumnya disambut dengan hangat oleh para anggota yang lain; demikian juga apabila salah seorang anggota yang sudah cukup lama tidak muncul, kemudian terdengar kembali cuitannya, maka banyak rekan berkomentar, mungkin dengan menggunakan buzzword ‘ge el ge er’ (kata-kata gaul), maka suasana chat pun makin ramai karena memang benar ‘gak ada lu, gak rame.’ Ungkapan tersebut biasanya sudah diterima begitu saja tanpa mempertanyakan asal kata, makna konotatif, denotatif maupun konteks pragmatiknya; yang penting kata-kata tersebut relevan dan bisa mencairkan suasana sehingga percakapan akrab pun berlanjut
Kata ‘relevan’ ternyata menjadi salah satu point of view penting dalam momen pemulihan hubungan antar anggota tubuh gereja saat orang percaya mempersiapkan jalan raya lurus bagi Allah (Yesaya 40:3). Seorang hamba Tuhan mengutip survei National Churches Trust bahwa lebih dari 3.500 gereja di Inggris ditutup dalam satu dekade terakhir; sementara jumlah warga tak punya agama melonjak signifikan. Di samping kurangnya dana perbaikan gedung, gereja tidak lagi dianggap relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup masa kini. Jika ‘relevan’ didefinisikan tidak menjadi serupa dengan dunia (Roma 12:2), namun tetap bisa diterima oleh dunia; maka buah Roh dalam ayat bacaan hari ini harus benar-benar tampak dalam tubuh gereja sehingga mampu menjawab kebutuhan manusia zaman now.
Orang percaya sejati tetap memancarkan kasih Kristus sebagai budaya Kerajaan yang mampu merestorasi hubungan ketika kedurhakaan bertambah dan kasih kebanyakan orang menjadi dingin (Matius 24:12). Bahkan ketika masa yang sukar berbahaya, ‘chalepos,’ datang (2 Timotius 3:1), sukacita dan damai sejahtera Allah mengalahkan kesedihan dan kekuatiran; kesabaran dan kemurahan dari Roh Kudus melenyapkan kegarangan dan ketidakpedulian manusia akhir zaman
Menanggapi suara yang berseru-seru mempersiapkan jalan untuk Tuhan, gereja harus berjuang mempersiapkan umat yang layak dan dewasa sebagai mempelai Kristus. Karena itu, orang percaya sebagai ekklesia perlu senantiasa relevan dengan isu kontemporer, membangun inklusivitas, menunjukkan belas kasihan dan kepedulian, terbuka terhadap perubahan dan kemajuan teknologi; pada saat yang sama tetap berakar pada nilai-nilai dan budaya Kerajaan yang terangkum dalam LIGHT (Love – Integrity – Grace – Humility – Truth) values dan buah Roh. (YL)
Questions:
1. Mengapa relevansi gereja terhadap dunia penting?
2. Apakah hubungan gereja yang relevan dengan seruan mempersiapkan jalan raya lurus bagi Allah?
Values:
Gereja yang menghasilkan buah Roh memiliki peran krusial dalam kehidupan masyarakat modern.
Kingdom’s Quotes:
Orang percaya menjadi relevan ketika ia tidak menjadi serupa dengan dunia namun tetap bisa diterima oleh dunia.