Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
(Matius 24:40)
Tema kita di bulan Juni ini adalah menghargai yang terkecil di antara kita. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan karena kita lebih suka dengan hal-hal yang besar dan tidak tertarik dengan hal-hal yang kecil. Firman Tuhan juga berkata barang siapa tidak setia dengan perkara kecil dia tidak akan dipercaya dengan perkara yang besar.
Dalam ayat bacaan kita hari ini terdapat kata ‘paling hina’, hal ini juga berarti paling rendah, dianggap tidak penting dan diabaikan. Justru Tuhan memperhatikan hati setiap kita yang penuh dengan belas kasihan terhadap orang-orang yang paling hina tersebut.
Jika kita membelajari secara keseluruhan perikop ini, judul perikopnya adalah Penghakiman Terakhir (Matius 25:31-46), hal-hal yang dapat kita pelajari adalah:
ANAK MANUSIA DATANG DALAM KEMULIAAN (MATIUS 25:31)
“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (Matius 25:31)
Yesus akan datang kembali dalam kemuliaanNya. KedatanganNya yang pertama sebagai anak domba Allah yang kelu yang dibawa ke pembantaian. Orang Yahudi mengira bahwa Mesias yang datang adalah sosok yang sangat berkuasa dan mampu menghancurkan penjajahan Romawi serta mampu mengangkat harkat dan martabat dari perbudakan. Kitab Yesaya sudah menubuatkan bahwa ada 2 sisi kedatangan Mesias, yaitu sebagai hamba yang mengorbankan diri-Nya dan juga Raja yang mulia yang akan bertindak sebagai hakim yang adil. Dalam konteks ini berbicara mengenai kedatanganNya kelak sebagai Raja yang mulia yang akan menghakimi seluruh bumi ini.
Dunia memuja wajah-wajah yang terkenal, tetapi Kerajaan Allah memuliakan wajah-wajah yang terlupakan.
Dunia begitu mengagungkan orang-orang yang terkenal,memiliki kedudukan dan menjadi public figure, tetapi Kerajaan Allah memuliakan orang-orang yang rendah dan diabaikan. Kepada siapa kita menaruh penghargaan maka kita akan menjadi seperti pribadi tersebut. Seringkali kita hanya mengejar kedudukan, jabatan atau hal-hal duniawi lainnya daripada mengejar perkenanan Tuhan. Jarang anak-anak Tuhan yang mengidolakan Yesus. Mari kita mulai memperhatikan orang-orang yang hina, diabaikan dan terlupakan karena Kristus ada di balik wajah-wajah yang terlupakan itu.
PEMISAHAN DOMBA DAN KAMBING (MATIUS 25:32-33)
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
(Matius 25:32-33)
Pada hari penghakiman semua bangsa dikumpulkan dari berbagai suku, kaum dan bahasa. Sebagai seorang Gembala, Yesus memisahkan domba-domba disebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Domba adalah gambaran kehormatan dan kemuliaan tetapi kambing adalah penghakiman.
KRISTUS DI WAJAH-WAJAH YANG TERLUPAKAN (MATIUS 25:34-40)
(40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25: 40)
Apa yang kita tabur di dunia ini sekali waktu kelak akan kita tuai, oleh sebab itu kita harus berhati-hati dengan apa yang kita tabur, dari sikap, perkataan dan tindakan kita. Golongan domba adalah golongan yang diberkati Tuhan sebab Tuhan sudah menyediakan pahala sejak dunia dijadikan. Kita harus senantiasa memeriksa kembali hidup kita apakah sikap, perkataan dan tindakan kita senantiasa digerakkan oleh kasih Tuhan. Sebab Sang Raja berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
Yesus mengidentifikasikan diriNya dengan orang-orang yang:
Lapar dan haus, hal ini berbicara tentang kebutuhan dasar. Di dalam Gereja harus ada keseimbangan, tidak boleh ada yang terpuruk sekali. Kita harus menolong mereka untuksaling membangun dan menguatkan.
Orang asing, adalah orang-orang yang mengalami keterasingan dan pengucilan.
Telanjang,adalah orang-orang yang kehilangan martabat atau jatuh dalam dosa .
Sakit dan dipenjara, adalah orang-orang yang mengalami penderitaan dan keterbatasan.
Penerimaan akan membuat hati yang hancur dipulihkan. Mother Teresa sebuah quotes:
Kita bertemu Yesus di dalam orang-orang yang tak diinginkan,takdiperhatikan
dan terlupakan oleh dunia
Firman Tuhan juga mengajarkan kita bahwa kasih kita kepada Tuhan direfleksikan kepada saudara-saudara di sekitar kita (1 Yohanes 20-21). Mengapa wajah Yesus direfleksikan di orang-orang hina karena:
Inkarnasinya adalah solidaritas dengan yang hina.
Hati Tuhan Yesus selalu berpihak pada yang tertindas (Mazmur 34:19).
Gereja dipanggil menjadi tubuh Kristus yang hadir di tengah-tengah penderitaan.
Jika kita diberkati Tuhan secara ekonomi, tetapi kita tidak pernah ikut memikirkan saudara-saudara kita yang kekurangan maka kita sudah keluar dari jalurnya Tuhan. Kita harus berfikir jauh sampai pada kekekalan sampai kita sadar siapa kita dan apa yang harus kita lakukan. Sekecil apapun yang kita lakukan dilihat dan dinilai oleh Tuhan. Jika kita mengaku mengasihi Tuhan maka kita juga akan mengasihi saudara-saudara kita yang hina. Sebab apa yang tidak kita lakukan untuk saudara-saudara kita yang paling hina maka kita tidak melakukannya untuk Tuhan.
TEGURAN DAN HUKUMAN BAGI YANG MENGABAIKAN (MATIUS 25:41-45)
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. (Matius 25:41)
Tuhan sudah begitu banyak memberikan sumber-sumber didalam kehidupan kita, tetapi kita pakai hanya untuk kepentingan pribadi. Ambil keputusan hari ini dan jangan ikut-ikutan dengan iblis sebab ada pelayanan-pelayanan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Mari berlomba-lomba melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan mulailah memperhatikan wajah-wajah yang terlupakan sebab ada teguran dan hukuman bagi kita yang mengabaikannya.
KONSEKUENSI KEKEKALAN
Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” (Matius 25:46)
Tujuan akhir kita adalah kekekalan, tetapi bersyukurlah jika selama kita hidup di dunia Tuhan sudah memberikan segalanya bagi kita dan ada kesempatan juga untuk kita mengembalikan bagi kemuliaan Tuhan. Tuhan sangat membenci orang yang sombong dan egois. Kita hidup untuk Tuhan yang sanggup memberikan masa depan yang mungkin tidak pernah kita bayangkan.
Tetap percaya kepada Tuhan apapun kondisi kehidupan kita, tetap bertindak lakukan yang baik, perhatikan orang-orang yang hina di sekitar kita karena untuk itulah kita dipanggil. Kita ini tidak berarti tetapi Tuhan angkat dan diberikan tanggung jawab untuk memuliakan Tuhan. Amin. (RCH).