Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. (Wahyu 11:1)
Dari ayat ini ada tiga hal yang diukur oleh Tuhan. Pertama ialah ‘bait Allah’, yang menggambarkan tubuh kita. Apakah kita telah hidup dengan benar sesuai kehendak Tuhan? Hal kedua yang diukur ialah ‘mezbah’. Apa korban yang kita bawa ke altar Tuhan? Apakah kita sudah membawa persembahan yang terbaik, sebagaimana lagu yang kita nyanyikan? Hal ketiga yang diukur adalah ‘mereka yang beribadah’ di bait Allah. Di dalam Yohanes 9:31 dituliskan bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.
Mari kita menjadi penyembah yang berkenan dan belajar dari the Greatest Worshiper, yaitu Tuhan Yesus, sebagaimana isi doa yang diajarkan-Nya kepada murid-murid-Nya:
Praise
Our Father which art in heaven, Hallowed be thy name (Matius 6:9)
Kita seharusnya hanya menyembah Bapa di sorga. Berhati-hatilah agar kita tidak menyembah benda, pekerjaan, hobi atau hal lain di luar Tuhan. Terlebih lagi jangan sampai kita menyembah seorang manusia atau mengkultuskan individu, karena di dunia ini ada orang-orang tertentu yang menganggap dirinya mesias dan minta disembah seperti ‘Rastafari’, seorang kaisar Etiopia, keturunan ratu negeri Syeba.
Priority
Thy kingdom come. Thy will be done in earth, as it is in heaven. (Matius 6:10)
Prioritas kita adalah agar Kerajaan Allah dan kehendak-Nya terwujud di bumi ini. Lahir baru adalah satu-satunya cara untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebagaimana dalam pemerintahan dunia, maka di dalam Kerajaan Allah setiap perintah Tuhan adalah setara dengan undang-undang, yaitu hukum yang berlaku bagi setiap warga kerajaan Allah.
Provision
Give us this day our daily bread. (Matius 6:11)
Tuhan menyediakan bukan hanya kebutuhan pribadi, namun juga menyediakan segala kebutuhan gereja-Nya. Penyediaan Tuhan sifatnya harian. Jadi kita tidak perlu menyesali masa lalu atau terlalu kuatir akan masa depan. Tuhan berjanji akan memelihara umat-Nya hari demi hari. Bahkan Tuhan menyediakan secara lengkap, makanan bagi tubuh, jiwa dan roh kita. Kita hanya perlu memuji Tuhan dan mendeklarasikan nama-Nya sebagai El Shaddai.
Pardon
And forgive us our debts, as we forgive our debtors. (Matius 6:12)
Sebagaimana dituliskan dalam Wahyu 11:1, maka setiap kita akan diukur. Tubuh kita sebagai bait Allah akan dinilai, apakah sudah berfungsi sebagaimana yang dikehendaki Tuhan? Ia menghendaki agar tubuh kita menjadi rumah doa bagi segala bangsa, namun sebaliknya kita seringkali menjadikan tubuh kita sebagai sarang penyamun dan sebagai tempat berjualan untuk mendapat keuntungan pribadi. Tuhan Yesus menghendaki agar bait-Nya bersih dari segala kecemaran. Karena itu kita perlu meminta ampun dan bertobat setiap hari.
Power
And lead us not into temptation, but deliver us from evil: (Matius 6:13a)
Seorang penyembah dapat menyalurkan kuasa Allah kepada orang yang membutuhkan, misalnya kepada orang yang sakit, kerasukan setan atau yang mengalami berbagai masalah dalam kehidupan mereka. Ketika seorang penyembah menaikkan pujian atau bermain musik, maka kuasa Allah akan bekerja secara luar biasa.
Praise
For thine is the kingdom, and the power, and the glory, for ever. Amen. (Matius 6:13b)
Doa ini ditutup dengan kembali melihat ke atas dan memuji Tuhan. Jika kita melihat ke belakang kita akan menyesal, jika melihat ke depan kita akan takut. Namun jika kita melihat ke atas, maka kita sadar bahwa kita adalah anak Tuhan dan kita berada di dalam Kerajaan yang tidak tergoncangkan. Bahkan Tuhan memberikan hak kepada kita untuk mencipta dengan mulut kita, karena itu di tengah situasi yang sulit tetap perkatakan hal-hal yang baik dan memuji Tuhan atas segala kebaikan-Nya.
Jadilah penyembah yang berkenan dan ikuti teladan Tuhan Yesus, the Greatest Worshiper. Amin. (VW)