(4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. (5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.(6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Keluaran 19:4-6)
Banyak permasalahan terjadi dalam kehidupan ini karena kita lupa diri, lupa siapa kita di dalam Kerajaan Allah, lupa untuk apa kita diselamatkan atau lupa tugas kita sebagai warga kerajaan Allah. Banyak pengkhotbah mengajarkan mengenai keuntungan menjadi warga Kerajaan Allah, tetapi tidak banyak dikhotbahkan tentang tanggung jawab dan tujuan sebagai warga Kerajaan Allah. Untuk mengetahui siapa diri kita di dalam Kerajaan Allah, kita melihat rencana Tuhan melalui kehidupan bangsa Israel, karena kita adalah Israel rohani.
Ketika perjalanan bangsa Israel mendekati gunung Sinai dimana Sang Raja hendak memberikan hukum-hukumNya maka Tuhan berfirman jika bangsa Israel sungguh-sungguh mendengarkan firmanNya dan berpegang pada perjanjianNya maka Tuhan akan menjadikan mereka harta kesayanganNya, menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus bagiNya. Tuhan juga berjanji akan menjadikan bangsa Israel milik yang ditetapkan bagiNya yang akan dikelilingiNya dan diawasiNya, dijagaNya sebagai biji mataNya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. DibuatNya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuatNya dia menghisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum (Ulangan 32:9-14). Artinya segala yang terbaik Tuhan akan nyatakan bagi bangsa Israel dan kita sebagai umat pilihanNya.
Tuhan memilih kita untuk menyertai Dia dan diutusNya untuk memberitakan Injil. Hubungan kita dengan Tuhan adalah relasi, seperti anak dengan Bapak kemudian meningkat sebagai sahabat, menjadi tunangan dan menjadi mempelaiNya. Jadi tujuan Tuhan memilih kita adalah ke arah Dia untuk menjadi seperti Kristus. Kita dipanggil, dibenarkan dan dimuliakanNya. Untuk mengukur seberapa dekatnya hidup kita dengan Tuhan, apakah kita semakin menyerupai Dia dan semakin jauh dengan dunia. Diperlukan kedewasaan untuk bisa mengerti bagaimana Tuhan menetapkan kita sebagai umat pilihanNya. Kemuliaan dan kesempurnaan adalah goal kita sebagai umat pilihanNya karena Bapa kita di sorga adalah sempurna. Untuk mendapatkan kemuliaan dan kesempurnaan dibutuhkan kekudusan dan kesatuan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang kudus. Untuk bisa menjadi serupa dengan Dia diperlukan kekudusan hidup sehingga mencapai kesatuan dan keserupaan dengan Dia.
Banyak orang menginginkan janji Tuhan, tetapi ada syaratnya yaitu takut akan Tuhan dan menghormati namaNya (Maleakhi 3:16). Ada reward bagi mereka hidup takut akan Tuhan yaitu akan menjadi milik kesayangan Tuhan sendiri, Tuhan akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani Dia. Maka kita akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya (Maleakhi 3:17-18).
Tuhan memilih dan menyelamatkan kita juga untuk menjadikan kerajaan imam-imam dan bangsa yang kudus. Sebagaimana Tuhan memilih Rasul Paulus dan menetapkannya sebagai pelayan dan saksi tentang apa yang akan dikhususkan bagi Tuhan dan mengutusnya kepada bangsa-bangsa supaya mereka memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (Kisah Para Rasul 26:16-18). Satu-satunya cara untuk memurnikan hidup kita adalah melalui penderitaan, kesukaran dan pemisahan dengan dunia ini seperti seorang pemurni emas dan perak. Jangan fokus kepada proses yang kita hadapi, tetapi fokuslah rencana Tuhan atas hidup kita sebagai bangsa yang kudus, umat kesayangan Tuhan dan milik kepunyaanNya sendiri. Kita adalah imam-imam Perjanjian Baru yang ditetapkan bagiNya. Amin. (RCH)